Jelang Ramadhan, Harga Beras Tidak Bergejolak - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Jelang Ramadhan, Harga Beras Tidak Bergejolak

Rabu, 1 Juni 2016 | 17:15 WIB
KOMPAS.com/SAKINA RAKHMA DIAH SETIAWAN Beras Bulog disimpan di Gudang Penyimpanan Bulog, Cirebon, Jawa Barat.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang beras Pasar Induk Cipinang Alexander (55) mengakui harga beras kini alami kenaikan namun belum menimbulkan gejolak.

Harga beras di tingkat pedagang saat ini sebesar Rp 10.500 untuk kualitas kelas menengah dan Rp 11.500 untuk kualitas kelas atas.

Itu dikarenakan adanya pasokan beras dari Badan Urusan Logistik (Bulog) yang masih banyak sehingga harga masih relatif aman.

"Walaupun ada OP (operasi pasar), harga beras tetap naik sekitar Rp 200 per kilogram. Dari Rp 10.500 jadi Rp 10.700 untuk kelas menengah, premum Rp 11.500," ujar Alex saat diwawancarai Kompas.com di Pasar induk Cipinang, Jakarta, Rabu (1/6/2016).

Menurut Alex upaya pemerintah untuk menstabilkan harga beras sudah bagus.

Beras raskin dari Badan Usaha Logistik (Bulog) sudah terdistribusi di dalam kota Jakarta.

"Pasokan dari petani agak sedikit. Beras dari Thailand dan Vietnam masih agak stabil, per minggu 6.000 ton disalurkan. Jakarta masih aman, (harga) belum bergejolak," pungkas Alex.

Alex juga mengatakan untuk bulan Ramadhan, ada kemungkinan harga beras naik karena pabrik giling banyak yang tidak produksi.

Namun, Alex menjamin kenaikan beras pada bulan Ramadhan tidak akan menimbulkan gejolak.

Senada dengan Alex, pedagang khusus beras Bulog, Sulaiman (82) menuturkan, dengan adanya beras dari Bulog, harga menjadi stabil dan tidak naik, sehingga itu sangat membantu pedagang dan masyarakat.

Sulaiman juga menegaskan harga beras saat Ramadhan tidak akan naik.

Karena pada saat Ramadhan, masyarakat jarang membeli beras sehingga pasokan banyak dan membuat harga cenderung turun.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor : M Fajar Marta