Ini Tiga Langkah yang Disiapkan Lurah untuk Atasi Genangan di Pondok Bambu - Kompas.com
Jumat, 17 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Ini Tiga Langkah yang Disiapkan Lurah untuk Atasi Genangan di Pondok Bambu

Jumat, 27 Mei 2016 | 21:13 WIB
Kompas.com/David Oliver Purba Jumat (27/5/2016), sudah 2 minggu banjir di RT 15 dan 16 RW 07 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Tak Kunjug Surut


JAKARTA, KOMPAS.com -
Lurah Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Dody Taruna mengatakan telah memiliki tiga rencana untuk mengatasi genangan air yang saat ini menggenangi rumah warga di RW 07 RT 15 dan 16, Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Dody menjelaskan, langkah pertama, pada pekan depan pihak kelurahan akan menggelar mediasi untuk mempertemukan warga RW 07 dengan pemilik lahan bernama Sianipar guna mencari solusi.

Rumah milik Sianipar yang telah berdiri sejak tiga tahun lalu diduga menyumbat saluran air tempat pembuangan air warga RW 07 jika terjadi banjir.

"Warga dan Pak Sianipar akan bicara sekaligus dibawa bukti kepemilikan, nanti kami di sini sama-sama duduk. Kalau misalnya itu bukan kali alam dan masih tanahnya beliau, gak mungkin saya paksa. Tapi kalau bukan, itu yang akan kami alih fungsi," ujar Dody kepada Kompas.com, Jumat (27/5/2016).

Langkah selanjutnya, kata Dody, ia akan minta bantuan Suku Dinas Tata Air Jakarta Timur untuk mengerahkan eskavator mini untuk mengeruk lumpur yang menyumbat  saluran air tersebut.

Lalu rencana ketiga, Dody mengatakan akan bersama Pemprov DKI membangun embung atau danau buatan untuk menampung air sehingga permukima warga tidak lagi tergenang.

Dody menyatakan bahwa rencana tersebut telah lama dibahas. Tapi hingga kini tak terealisasi karena terkendala harga lahan.

"Kendalanya itu waktu ditawarkan pembebasan harga appraisal di bawah harga NJOP. NJOP sekitar Rp 3 juta-an, jadinya menolak, akhirnya ditunda dan mungkin dilanjutkan tahun ini," ujar Dody.

Terkait keluhan warga yang menilai pihak kelurahan lambat dalam menyelesaikan genangan air, Dody berdalih bahwa selama sebulan dibantu PPSU, pihak kelurahan sudah berusaha menyurutkan genangan.

"Kami sudah sebulan kerja di sana. Langkah awal kami kerjanya gak di sana makanya warga gak tahu karena kami kerjanya di ujung saluran. Selain itu kendalanya juga tidak bisa ditangani di kelurahan karena tenaga di kelurahan terbatas," ujar Dody.

Air menggenani sejumlah rumah warga di lokasi itu sejak Januari 2016. Air nyaris tak surut bahkan pada satu kasus hampir sebulan tak surut. Sekali hujan, empang yang berada di sekitar lokasi meluap membuat genangan lama surut.

Got yang sebelumnya lancar, sekarang tersumbat sampah. Sebanyak 20-25 kepala keluarga terdampak oleh kondisi itu.

Penulis: David Oliver Purba
Editor : Indra Akuntono