Iklan Antirokok Tampilkan Dampak Ekonomi Rokok - Kompas.com
Minggu, 19 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Iklan Antirokok Tampilkan Dampak Ekonomi Rokok

Jumat, 27 Mei 2016 | 16:00 WIB
KOMPAS.COM/AMIR SODIKIN Seorang pekerja sedang memproses pembuatan rokok kretek.

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan untuk ketiga kalinya meluncurkan iklan layanan masyarakat tentang antirokok. Iklan kali ini lebih mengangkat dampak sosial ekonomi bagi perokok dan keluarganya, khususnya anak, yang bertajuk "Suara Hati Anak".

"Jika sebelumnya lebih menampilkan korban merokok, kali ini menampilkan dampak sosial rokok, yaitu kisah nyata nelayan  Muara Angke," ujar Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono dalam acara peluncuran iklan layanan masyarakat di Jakarta, Jumat (27/5/2016).

Anung mengungkapkan, iklan ini merupakan kisah nyata kehidupan seorang ayah bernama Sam yang berprofesi sebagai nelayan. Kisah Sam itu ditemukan oleh aktivis antirokok Fuad Baradja.

Sam menghidupi keempat orang anaknya dengan penghasilan per hari rata-rata hanya Rp 50 ribu per hari. Tetapi, dalam sehari itu pula Sam bisa menghabiskan 4,5 bungkus rokok. Dua anaknya sudah putus sekolah. Bahkan, Sam pernah mengaku lebih baik anaknya berhenti sekolah, daripada ia harus berhenti merokok.

Hingga akhirnya, Sam jatuh sakit dan putrinya terpaksa meninggalkan sekolah untuk membantu ibunya mencari nafkah. Keempat anak Sam pun akhirnya tidak sekolah.

Iklan berdurasi 30 detik tersebut menampilkan seorang anak perempuan yang putus sekolah sejak ayahnya sakit. Sang putri kemudian berpikir, “Bagaimana Ayah sayang aku, kalau dia tidak sayang diri sendiri?”

Akhir iklan tersebut memunculkan pesan, "Sayangi hidupmu, sayangi keluargamu. Berhentilah merokok."

Bekerja sama dengan Vital Strategies, iklan ini akan ditayangkan di beberapa media nasional hingga 10 Juni 2015. Selain itu juga bisa dilihat di Youtube dengan judul “Suara Hati Anak”. Kampanye antirokok ini juga disebarluaskan melalui media sosial bertagar #SuaraTanpaRokok.


Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Dian Maharani
Editor : Lusia Kus Anna