4 Tren yang Harus Diketahui Pedagang Indonesia Menjelang Ramadhan - Kompas.com
Kamis, 9 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

4 Tren yang Harus Diketahui Pedagang Indonesia Menjelang Ramadhan

Kamis, 19 Mei 2016 | 14:39 WIB
Fatimah Kartini Bohang/KompasTekno Country Industry Head Google Indonesia Henky Prihatna (ki) dan Senior Digital Marketing, Research, and CRM Manager Blibli.com Tabah Yudhananto (ka), pada acara "Ramadhan Indonesia: Wawasan dan Rekomendasi", di Kantor Google Indonesia, Jakarta, Kamis (19/5/2016)

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain untuk menjalin silaturahmi dan memperbaiki diri, bulan suci Ramadhan juga merupakan momentum bagi pebisnis online untuk meraup pendapatan lebih. Setidaknya begitu menurut hasil riset yang dikeluarkan Google Indonesia.

Raksasa mesin pencari tersebut mengamati perilaku pengguna internet selama beberapa periode. Hasil analisanya diharapkan mampu membantu pebisnis online untuk menjawab kebutuhan pasar selama bulan puasa.

Berikut rangkumannya, sebagaimana dipaparkan Country Industry Head Google Indonesia, Henky Prihatna, Kamis (19/5/2016), di Kantor Google Indonesia, Jakarta.

Lebih aktif di dunia mobile

Pertama, pemasar harus aktif di mobile. Pada Ramadhan tahun lalu, tak kurang dari 81 persen penelusuran terkait Ramadhan dilakukan via perangkat mobile, semacam smartphone dan tablet.

Netizen aktif mencari tahu hal-hal yang berkaitan dengan fesyen untuk menyambut Lebaran, gadget, maupun paket operator yang murah untuk mendukung silaturahmi selama bulan suci.

Tak cuma pencarian di layanan Search, netizen juga gencar mengakses YouTube. Peningkatan aksesnya mencapai 13 persen dibandingkan bulan-bulan lainnya.

"Kalau mau menjangkau pasar, pemasar harus selalu ada di mobile dan memberikan informasi atau produk yang relevan dengan kebutuhan pasar," kata Henky.

Ingin lebih baik

Kedua, masyarakat ingin menjadi lebih baik. Menurut data Google, penelusuran istilah terkait perbaikan diri melonjak selama Ramadhan tahun lalu. Perbaikan itu tak cuma dari segi akhlak, namun juga penampilan, makanan, dan kecantikan.

Hal tersebut diiyakan Senior Digital Marketing, Research, and CRM Manager Blibli.com Tabah Yudhananto. Ia mengatakan penjualan kosmetik halal di Blibli melonjak hingga tiga kali lipat pada bulan Ramadhan.

"Di bulan lain mereka sepertinya tak terlalu peduli dengan kosmetik halal. Pas Ramadhan kosmetik halal ini sangat dicari. Mungkin untuk menyempurnakan ibadah juga," kata pria yang akrap disapa Anto pada kesempatan serupa.

Masyarakat lebih konsumtif

Ketiga, masyarakat jadi lebih konsumtif. Ramadhan seringkali diartikan sebagai "momen serba baru". Masyarakat cenderung ingin memiliki barang-barang baru, apalagi didukung duit THR dari tempat kerja.

Tahun lalu, data Google menunjukkan volume penelusuran terbanyak pada lima kategori belanja, yakni pakaian (+29 persen), travel (+30 persen), smartphone (+17 persen), telekomunikasi (+19 persen), dan barang elektronik (+24 persen).

Maka dari itu, pebisnis online seharusnya jeli mengambil kesempatan dengan menghadirkan kampanye promo yang bermanfaat.

Saatnya membangun brand

Keempat, Ramadhan adalah waktunya membangun brand. Merek-merek besar seperti Line, Royco, dan Traveloka, rajin merilis iklan video edisi Ramadhan. Ketiga brand tersebut membuat iklan bertema bulan suci masuk ke daftar iklan teratas sepanjang 2015.

Pebisnis online bisa membangun brand melalui gerakan atau kampanye khusus yang menyentuh hati netizen. Dalam hal ini, perlu juga diperhatikan waktu strategisnya.

Menurut Google, minat masyarakat terkait Ramadhan memuncak seminggu sebelum memasuki bulan tersebut. Selanjutnya, akan ada sedikit penurunan minat pasar.

Minat kembali menjulang seminggu menjelang Lebaran. Setiap harinya, netizen bakal rajin mengakses layanan internet pada jam siang dan sahur. Akses paling rendah dilakukan pada jam buka puasa.

"Yang terpenting, kenali pasar dan kemauan mereka," kata Henky.

Penulis: Fatimah Kartini Bohang
Editor : Deliusno