Kinerja Keuangan Maskapai Penerbangan Eropa Terimbas Terorisme - Kompas.com
Minggu, 19 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Kinerja Keuangan Maskapai Penerbangan Eropa Terimbas Terorisme

Rabu, 11 Mei 2016 | 10:15 WIB
British Airways Airbus A320 British Airways.

LONDON, KOMPAS.com - Kekhawatian akan tindak terorisme memukul maskapai-maskapai penerbangan di Eropa. Akibatnya, kinerja keuangan termasuk laba maskapai tersebut pun menukik.

Tidak seperti para pesaing mereka Amerika Serikat, laba maskapai-maskapai penerbangan Eropa kini berdarah-darah.

Maskapai-maskapai seperti EasyJet, Lufthansa, Ryanair, dan International Airlines Group yang memiliki British Airways dan Iberia menyatakan penjualan mereka terdampak penumpang yang mempertimbangkan kembali perjalanan mereka karena alasan keamanan.

Sebagaimana diketahui, aksi teroris menewaskan 31 orang di Brussels, Belgia pada Maret tahun lalu. Tindak terorisme pun terjadi di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh di Mesir yang menewaskan 224 orang pada bulan November.

Kemudian, aksi terorisme pun menewaskan 130 orang di Paris, Perancis. Serangkaian serangan ini melumpuhkan aktivitas perjalanan selama berhari-hari. Industri pariwisata di Eropa pun jatuh lantaran para pelancong membatalkan perjalanan mereka.

Saham-saham perusahaan terkait perjalanan, termasuk maskapai penerbangan dan jaringan hotel jatuh secara dramatis pasca aksi terorisme tersebut.

Saham Easyjet jatuh 13 persen sepanjang tahun ini, sementara saham Ryanair turun 11,7 persen, IAG 15 persen, dan Luftansa 13 persen.

Kemarin, Easyjet menyatakan membukukan kerugian sebelum pajak sebesar 35 juta dollar AS pada semester yang berakhir Maret 2016.

Usai aksi terorisme, Easyjet memangkas harga tiket untuk menarik konsumen lebih banyak, namun malah membuat pendapatan per kursi jatuh 6,6 persen.

International Airlines Group yang memiliki British Airways dan Iberia menyatakan akan memangkas ekspansi rute penerbangan.

Namun demikian, maskapai-maskapai diuntungkan oleh harga minyak yang turun. Easyjet mengatakan biaya bahan bakar turun 72 juta dollar AS pada paruh pertama tahun fiskal. 

Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Aprillia Ika
Sumber: CNN Money