Konsep Gesits Memberdayakan Ekonomi Rakyat - Kompas.com
Selasa, 9 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Konsep Gesits Memberdayakan Ekonomi Rakyat

Rabu, 4 Mei 2016 | 12:31 WIB
Wisnu Guntoro Adi Sistem pengisian baterai Gesits diciptakan dengan konsep hibrida, memanfaatkan asupan dari panel surya.

Surabaya, KompasOtomotif – Perkenalanskuter otomatis hasil kolaborasi Garansindo dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Gesits, cukup menyita perhatian sebagian masyarakat Indonesia. Lantas bagaimana konsep pemasaran Gesits nantinya di pasar?

Gesits dibekali daya motor listrik 5 KWh dipadu dengan asupan tenaga dari baterai lithium ion. Sekali baterai terisi penuh, motor ini mampu menjelajah 80-100 km, kecepatan maksimumnya bisa 100 kpj. Untuk mengisi ulang, dibutuhkan waktu 1,5 jam-3 jam, dari posisi kosong sampai baterai terisi penuh. Guna menghindari pengendara kehabisan daya ketika lagi berkendara, maka konsep tukar tambah baterai coba ditawarkan.

“Jadi nanti konsepnya, konsumen tidak perlu menunggul berjam-jam untuk menunggu baterai terisi penuh. Cukup mampir ke SPBU, mini market, atau warung di pinggir jalan untuk tuker tambah baterai motor,” kata Muhammad Al Abdullah, CEO Grup Garansindo di Surabaya, Selasa (3/5/2016).

Ekonomi Rakyat

Lewat konsep ini juga, Gesits punya cita-cita untuk bisa ikut memajukan ekonomi rakyat lewat usaha kecil dan menengah. Selain menciptakan Gesits, kolaborasi Garansindo dan ITS juga menyiapkan sarana pendukung skuter listrik itu, yakni sistem pengisian baterai atau charger.

Agung Kurniawan/KompasOtomotif Konsumen bisa menunggu baterai sampai terisi penuh atau tukar-tambah.

Jadi, sistem pengisian baterai ini menggunakan konsep hibrida, selain memanfaatkan pasokan listrik konvensional dari PLN, juga dari panel surya (solar panel). Sistem ini bisa dimiliki oleh siapa saja, pengusaha kecil, menengah, atau besar. Mereka nantinya akan menyediakan baterai yang sudah terisi penuh.

Pengendara yang melihat baterai skuter listriknya sudah hampir habis, bisa mampir ke tempat ini untuk tuker tambah, mirip kalau beli gas 3 kg.

“Dengan memanfaatkan asupan listrik rumahan saja, bisnis tukar-tambah baterai ini sudah menguntungkan. Apalagi, kalau dipadu dengan supan listrik lewat panel surya, tentu jauh lebih ekonomis lagi bagi pengusaha. Lewat konsep ini, maka akan terpicu lahirnya pebisnis rumahan yang bisa ikut menikmati keuntungan dari teknologi anak bangsa ini,” ucap Al.

Editor : Agung Kurniawan