Lexus Indonesia Kena Imbas Gempa di Jepang - Kompas.com
Selasa, 9 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Lexus Indonesia Kena Imbas Gempa di Jepang

Selasa, 26 April 2016 | 07:22 WIB
Febri Ardani Lexus Indonesia meluncurkan SUV termurah, NX 200t.

Jakarta, KompasOtomotif – Berhentinya operasi lebih dari 10 pabrik milik Toyota Motor Corporation (TMC) di Jepang sejak pekan lalu telah dipastikan memengaruhi operasi bisnis Lexus di Indonesia. Pasokan unit completely built up (CBU) terhambat sebab dua di antara pabrik itu termasuk tempat produksi model – model Lexus yang ditawarkan di dalam negeri.

Gempa besar melanda kawasan barat daya pulau Kyushu pada 14 dan 16 April 2016. Dampaknya mengganggu para produsen penyuplai komponen hingga distribusi pasokan pabrik terhenti. Rencananya TMC bakal memulai kembali kerja sebagian besar pabrik pada Kamis (28/4/2016), kecuali dua pabrik Lexus yang belum bisa dipastikan kapan.

Kedua pabrik itu terletak di Miyata di Pulau Kyushu yang memproduksi model SUV populer seperti NX dan RX, sedan IS dan ES, serta di Motomachi di Yokohama yang melahirkan model sedan GS. Pabrik Lexus yang lain, di Tahara, tengah Jepang, produsen LS, GX, LX, RC, dan RX F, bisa beroperasi pada Kamis.

“Kalau ditanya apakah suplai berkurang, itu pasti. Cuma seberapa besar, kami masih menunggu kepastian,” kata Adrian Tirtadjaja General Manager Lexus Indonesia kepada KompasOtomotif, Senin (25/4/2016).

Stanly/Otomania Lexus RX
Seharusnya suplai unit untuk konsumen Indonesia datang pada Mei. Pasokan itu sebagian besar model terlaris, NX dan RX, yang sudah dipesan konsumen sejak Januari lalu. Semua unit Lexus di Indonesia merupakan CBU Jepang.

“Tentunya konsumen yang sudah pesan adalah prioritas,” kata Adrian.

Kendati tidak dijelaskan spesifik berapa total pesanan dari Indonesia, tapi Adrian menyebut efek gangguan pabrik bisa memengaruhi bisnis Lexus Indonesia sampai tiga bulan ke depan.

Penulis: Febri Ardani Saragih
Editor : Agung Kurniawan