Hal Positif dari Reklamasi Teluk Jakarta Menurut Pihak Pengembang - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Hal Positif dari Reklamasi Teluk Jakarta Menurut Pihak Pengembang

Jumat, 15 April 2016 | 09:28 WIB
SOM Rancangan induk Pluit City yang dikembangkan PT Agung Podomoro Land Tbk.

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu staf pengembang reklamasi, PT Muara Wisesa, yang akan membangun Pluit City di Pulau G, menyebut bahwa proyeknya akan menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) berlimpah bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pembangunan ini disebut lebih bermanfaat dibanding membangun perpustakaan yang memakai uang pemerintah dari pajak rakyat.

"Jadi, saya bilang, dibanding bangun perpustakaan ratusan miliar pakai uang rakyat, ini enggak pakai uang rakyat loh, pakai uang pengembang."

"Saya bayar pajak dan Anda bayar pajak, terus cuma bikin perpustakaan. Buat apa? Buat gengsi-gengsian? Ini (pembangunan reklamasi) udah jelas nyerap tenaga," kata salah satu staf pemasaran Pluit City saat berbincang dengan Kompas.com diJakarta, Kamis (14/4/2016).

Ia melanjutkan, pembangunan pulau dan segala macam isinya membutuhkan tak hanya satu industri tertentu. Berbagai industri, terutama bahan bangunan, akan turut andil membangun pulau.

"Dengan pulau 161 hektar ini, berapa banyak material yang kita butuhkan? Kalau kita bicara material, kita bicara industri dan penggerak lainnya. Kita butuh semen, kabel, besi, pipa, kayu, paku, segala macam untuk bangunan," katanya lagi.

Ia menambahkan, akan ada banyak tenaga kerja untuk membangun pulau tersebut. Tenaga kerja yang dibutuhkan akan mencapai ribuan orang.

"Berapa besar pendapatan daerah yang bisa diperoleh Pemprov DKI hasil dari PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) gedung-gedung ini dan rumah di sekeliling? Belum lagi, ruko-ruko itu buat tempat makan," katanya.

Kompas TV Ahok Tuding Ada Upaya Politik Jelang Pilkada



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Kahfi Dirga Cahya
Editor : Ana Shofiana Syatiri