Fitur Pelacak Korban Bom Pakistan Bermasalah, Facebook Minta Maaf - Kompas.com
Rabu, 3 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Fitur Pelacak Korban Bom Pakistan Bermasalah, Facebook Minta Maaf

Senin, 28 Maret 2016 | 11:46 WIB
Facebook Safety Check Facebook terkait peristiwa pengeboman di Lahore, Pakistan, Minggu (27/3/2016).

KOMPAS.com - Jejaring sosial Facebook mengaktifkan fitur Safety Check atau pelacak korban menyusul teror pengeboman di kota Lahore, Pakistan pada Minggu (27/3/2016) malam waktu setempat.

Fitur tersebut sejatinya ditujukan bagi pengguna Facebook di negara tersebut. Namun ternyata, dikutip KompasTekno dari Reuters, Senin (28/3/2016) Safety Check Facebook itu turut menyambangi pengguna yang tinggal di belahan dunia lain, seperti di New York dan Virgina, Amerika Serikat.

Facebook pun meminta maaf atas kesalahan teknis tersebut. "Ternyata, banyak orang yang tidak terimbas oleh krisis itu yang menerima notifikasi apakah mereka baik-baik saja," tulis Facebook di akun resminya.

"Bug ini membuat produk safety check tidak berfungsi sebagaimana mestinya, kami meminta maaf kepada semua yang salah menerima notifikasi itu," imbuh Facebook.

Fitur Safety Check Facebook juga dikirim melalui pesan SMS menanyakan, "Are you affected by the explosion?".

Pemberitahuan lain berupa notifikasi yang muncul di layar komputer atau ponsel yang memberi tahu ledakan terjadi di Lahore, sementara penerima tinggal di negara lain.

Seperti diberitakan sebelumnya, sedikitnya 25 orang tewas dan 61 orang terluka setelah sebuah bom meledak di kota Lahore, Pakistan, Minggu (27/3/2016).

Bom itu meledak di sebuah taman yang digunakan umat Kristen setempat untuk merayakan hari raya Paskah.

Ledakan itu terjadi berbarengan dengan bentrokan di Islamabad antara polisi dan pendukung seorang pembunuh gubernur yang telah diseksekusi sebulan lalu.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Reska K. Nistanto
Editor : Deliusno
Sumber: Reuters