NEW YORK, KOMPAS.com - Kurs
dollar AS ditutup melemah setelah bank sentral AS atau Federal Reserve memberikan sinyal perlambatan langkah dalam menyesuaikan suku bunga acuan.
Selain itu, The Fed juga menurunkan
outlook pertumbuhan ekonomi AS untuk tahun ini. Pertemuan Federal Open Market Committee yang dihelat selama dua hari ditutup dengan keputusan menahan suku bunga acuan.
Diperkirakan, Fed Fund Rate akan tetap berada pada kisaran 0,25 hingga 0,5 persen. Keputusan ini sesuai dengan yang sudah diprediksi banyak pihak.
Namun, nuansa keseluruhan pernyataan FOMC adalah menyoroti dampak perlambatan global dan gejolak pasar dunia cenderung lebih dovish dari yang diantisipasi.
Dampak kebijakan The Fed ini membuat kurs
dollar AS melemah. Beberapa menit sebelum pernyataan kebijakan FOMC,
dollar AS diperdagangkan lebih tinggi dibandingkan euro, langsung turun tajam.
dollar AS ditutup melemah 1 persen terhadap euro pada posisi 1,1226
dollar AS.
dollar AS juga melemah 0,5 persen terhadap yen.
Dengan demikian,
dollar AS berada pada posisi 112,57 yen dan melemah pula dibandingkan beberapa mata uang utama lain.
"Investor menghukum
dollar AS karena Janet Yellen (Pimpinan The Fed) gagal menekankan ada dua kali lagi kenaikan suku bunga yang diekspektasi tahun ini dan malah menghabiskan sebagian besar testimoninya membicarakan masalah di ekonomi AS dan global," kata Kathy Lien dari BK Asset Management.