Anak Tunggal Lebih Berisiko Obesitas - Kompas.com
Selasa, 9 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Anak Tunggal Lebih Berisiko Obesitas

Senin, 14 Maret 2016 | 18:09 WIB
SHUTTERSTOCK Ilustrasi

KOMPAS.com - Kehadiran adik kecil mungkin akan menimbulkan kerepotan baru dan perhatian ekstra. Namun, sebuah studi AS menunjukkan, kehadiran adik kecil baik untuk kesehatan Anda dan keluarga, terutama kesehatan anak pertama.

Anak pertama yang belum memiliki adik saat masuk SD, dinilai hampir tiga kali lipat memiliki kemungkinan mengalami obesitas ketimbang anak-anak yang memiliki saudara ketika mereka berusia sekitar tiga sampai empat tahun.

“Selain itu, peneliti menemukan, orangtua cenderung membuat perubahan gaya hidup setelah menambah jumlah anggota dalam keluarga bahkan sebelum adik bayi lahir,” kata senior Dr Julie Lumeng, seorang pediatri dan ahli kesehatan masyarakat di University of Michigan dan Rumah Sakit Anak CS Mott di Ann Arbor.

"Ada kemungkinan bahwa ketika ada adik dalam keluarga, sebuah keluarga, khususnya anak pertama, menjadi lebih aktif, misalnya mengajak sang adik berjalan atau bermain di sekitar rumah," kata Lumeng.

"Sebuah keluarga juga lebih mungkin untuk mengajak anak-anak ke taman atau ruang terbuka ketika ada adik kecil. Dan kehadiran anak dengan jumlah lebih dari satu dinilai akan mengurangi intensitas menonton TV, karena ada adik atau kakak yang bisa diajak main.”

Selain itu, orangtua yang hanya memiliki 1 anak dinilai terlalu fokus mengurus makanan yang dikonsumsi oleh anak mereka.

Ada yang membolehkan anak makan apa saja asal anak bahagia atau malah sebaliknya, melarang anak makan ini itu dengan alasan kesehatan. Kedua prilaku ini ternyata berpotensi membuat kebiasaan makan anak menjadi buruk.

"Ketika orangtua terlalu menjaga makanan—yang boleh atau tidak dikonsumsi—anak-anak mereka, atau justru mendorong anak untuk makan lebih banyak, anak-anak memiliki peningkatan risiko kelebihan berat badan," kata Jerica Berge, seorang peneliti di university of Minnesota.

Berge menambahkan, ketika seorang adik hadir, orangtua biasanya lebih santai dengan perilaku makan anak-anak, sehingga anak yang lebih tua bisa belajar untuk menanggapi isyarat kenyang dan mengatur pola makan mereka sendiri.

"Kondisi ini dapat menjadi cara untuk mendapat berat badan yang sehat pada anak-anak yang memiliki saudara dibandingkan dengan anak tanpa saudara kandung."

Untuk mendapatkan kesimpulan tersebut, Lumeng dan rekan melibatkan 697 anak di Amerika dari sejak anak lahir sampai usia 6 tahun.

Pada usia 6 tahun, anak-anak tanpa saudara lebih mungkin untuk memiliki berat badan yang lebih tinggi dari dari rekan-rekan mereka yang memiliki adik laki-laki atau perempuan, para peneliti melaporkan dalam jurnal Pediatrics.

Namun, penelitian ini juga memiliki keterbatasan meliputi kurangnya informasi seperti perceraian dalam keluarga, kemungkinan orangtua kehilangan pekerjaan, dan faktor lain yang semuanya dapat memengaruhi kemungkinan, bahwa anak-anak lebih berisiko obesitas.

“Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi obesitas anak juga harus diperhatikan, seperti berat badan orang tua, berat badan ibu atau diabetes, menyusui, awal pengenalan makanan padat, makan keluarga, rutinitas tidur, waktu menonton TV dan aktivitas fisik,” kata Dr Sandra Hassink, direktur medis dari American Academy of Pediatrics Institute.

Penulis: Ayunda Pininta
Editor : Bestari Kumala Dewi
Sumber: Reuters