CHIANG RAI, KOMPAS.com - Perhelatan
MotoGP di Indonesia belum dapat dipastikan kehadirannya di Indonesia pada 2017. Faktor biaya menjadi salah satu kendala, bos Ducati Asia pun memberikan kritiknya pada pemerintah Indonesia
"Jika pemerintah memikirkan biaya, mereka seharusnya berpikir lebih jauh dari itu," kata Marketing Director Ducati Asia David James ketika berbincang dengan
KompasOtomotif, di Thailand, beberapa waktu lalu.
David kemudian memaparkan beberapa alasan mengapa pemerintah harus berpikir lebih jauh dari faktor pembiayaan. Ia menyebut efek domino jika Indonesia mampu menggelar event
MotoGP.
"Perekonomian akan meningkat, akan ada banyak sponsor masuk, investor masuk. Lalu wilayah di dekat sirkuit juga akan semakin meningkat perekonomiannya, akan ada banyak fasilitas seperti hotel dan penginapan, lalu fasilitas terkait kegiatan balap di dekat area sirkuit, ini berdampak besar nanti," kata David.
Tak cukup sampai di situ, David juga menilai dengan adanya event
MotoGP di Indonesia maka akan ada banyak pengembangan balap di tanah air. Ia pun menyebut potensi pebalap Indonesia akan semakin terasah jika melihat langsung balap
MotoGP.
"Nanti akan ada banyak
race team, akan sangat berbeda melihat langsung balap
MotoGP dengan menonton di televisi," ujar David yang juga mantan pebalap superbike ini.
Jangan RaguLebih jauh, David menyarankan pemerintah tidak ragu menggelar event
MotoGP dengan pertimbangan tersebut. Terkait sirkuit mana yang akan dijadikan, David menyerahkan hal itu ke pemerintah.
Sebelumnya,
Puan Maharani selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, yang merupakan induk dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, menyarankan penyelenggaraan
MotoGP Indonesia 2017 hingga 2019 ditunda saja.
Selain itu, Indonesia juga masih kekurangan biaya promosi untuk penyelenggaraan
MotoGP 2017. Ada dua lokasi yang dianggap layak untuk dikembangkan untuk ajang
MotoGP, Sirkuit Sentul di
Jawa Barat dan Sirkuit Jakabaring di Sumatera Selatan.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) masih mencari tambahan biaya promosi untuk
MotoGP 2017 sebesar 23,4 juta euro (sekitar Rp 355,2 miliar).
Ada dua pilihan untuk mencari tambahan dana tersebut. Pertama menggunakan dana APBN, tapi belum jelas siapa yang akan bertanggung jawab. Kedua, nama event dikomersilkan dengan menghilangkan nama Sentul karena akan disesuaikan dengan pihak yang menang
bidding.