Hipertensi Tak Berarti Pantang Garam Sama Sekali - Kompas.com
Jumat, 5 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Hipertensi Tak Berarti Pantang Garam Sama Sekali

Sabtu, 13 Februari 2016 | 17:00 WIB
shutterstock
JAKARTA, KOMPAS.com - Jika dikonsumsi secara berlebihan, garam dapat menahan cairan di dalam tubuh sehingga menyebabkan volume darah meningkat. Namun, bukan berarti orang yang hipertensi tidak boleh mengonsumsi garam sama sekali.

"Mengurangi konsumsi garam bukan berarti tidak makan garam sama sekali. Tidak dianjurkan selalu makan yang tawar semua," ujar dr Tunggul D Situmorang SpPd-KGH dalam acara jumpa pers the 10th Scientific Meeting InaSH 2016 di Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Tubuh bisa lemas hingga hilang kesadaran jika berpantang garam terlalu ketat. Tunggul menjelaskan, konsumsi garam per hari yang dianjurkan yaitu hanya 2000 miligram natrium/sodium atau 5 gram garam, yang setara dengan 1 sendok teh.

Sayangnya, kebanyakan orang tak menyadari batasan konsumsi garam sehingga terjadi kelebihan dalam tubuh. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, sebanyak 26,2 persen penduduk Indonesia mengonsumsi garam berlebih.

"Kalau makanannya sudah terasa asin, berarti garamnya terlalu banyak. Stop kalau terasa asin," kata Tunggul.

Hal senada dikatakan dr Arieska Ann Soenarta SpJP (K). Menurut dia, jika selalu konsumsi makanan yang hambar tanpa garam, justru bisa menurunkan kualitas hidup.

"Garam juga penting bagi tubuh, tapi jangan berlebihan. Kuncinya adalah keseimbangan dalam kehidupan ini," kata Arieska.
Penulis: Dian Maharani
Editor : Lusia Kus Anna