Nasib MotoGP Indonesia Ditentukan 17 Februari 2016 - Kompas.com
Minggu, 21 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Nasib MotoGP Indonesia Ditentukan 17 Februari 2016

Sabtu, 13 Februari 2016 | 16:21 WIB
FERNANDO RANDY/BOLA Pebalap Repsol Honda asal Spanyol, Marc Marquez (dua dari kiri) dan Dani Pedrosa (tengah), berpose bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Kuningan Village Futsal, Setiabudi, Jakarta, Sabtu (13/2/2016).


Jakarta, KompasOtomotif – Waktu dan tempat berlangsungnya MotoGP di Indonesia belum juga ditentukan. Sebab, masih ada beberapa hal yang harus dikaji ulang oleh pihak pemerintah, terutama masalah dana dan sirkuit.

Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, nasib MotoGP Indonesia akan ditentukan pada Rabu (17/2/2016). Rencananya, Imam akan mengadakan konferensi pers terkait MotoGP Indonesia di kantornya di Jakarta.

“Pengumumannya akan kita beritahu nanti Rabu (17 Februari 2016),” kata Imam singkat kepada KompasOtomotif sebelum bermain futsal di lapangan Kuningan Village Futsal, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (13/2/2016).

FERNANDO RANDY/BOLA Pebalap Repsol Honda asal Spanyol, Dani Pedrosa (dua dari kanan), beraksi dalam laga futsal ekshibisi di Kuningan Village Futsal, Setiabudi, Jakarta, Sabtu (13/2/2016).

Imam melanjutkan, saat konferensi pers Rabu mendatang, akan diumumkan kapan jadinya MotoGP Indonesia berlangsung dan dimana tempatnya. Sirkuti Sentul juga kembali masuk, karena sudah memiliki investor.

“Masalah sirkuit tetap ada dua pilihan, yaitu di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) atau di Sirkuit Sentul. Kita akan umumkan nanti,” ujar Imam.

Ketika ditanya, jika terpilih di GBK, maka tempatnya dimana? Kata Imam, dirinya juga belum tahu, karena nanti urusannya sama Menteri Pekerjaan Umum.

“Karena kalau di Jakarta mau dimana, sulit mencari lahan yang luas untuk membangun sirkuit. Ada di Rawa Bokor, tapi aksesnya bagaimana. Kalau menurut saya yang paling tepat di Sirkut Sentul. Tapi kita lihat saja nanti,” kata Imam sambil tersenyum.
Penulis: Aditya Maulana
Editor : Agung Kurniawan