KOMPAS.com - "Otak" di balik mesin pencari
Google, Amit Singhal, hengkang dari perusahaan yang telah membesarkan namanya. Ia akan digantikan John Giannandrea yang selama ini bekerja mengembangkan mesin intelijen di
Google.
Singhal meninggalkan
Google setelah kurang lebih 15 tahun bekerja di raksasa mesin pencari tersebut, sebagaimana dilaporkan
Bloomberg dan dihimpun
KompasTekno, Kamis (4/2/2016).
Sejak awal bekerja pada tahun 2000, Singhal dipercaya sebagai pemimpin teknis
Google Search. Perkembangan dan pertumbuhan kepintaran mesin pencari sedikit banyak merupakan buah ide dan karya Singhal.
Antara lain kemampuan sinkronisasi mesin pencari dengan
software-software mobile lainnya pada
smartphone atau
tablet, serta penyematan beberapa
widget (kalkulator, prediksi cuaca, dll.) untuk memperkaya informasi yang dibutuhkan pengguna.
"Siapa yang membayangkan dalam waktu 15 tahun masyarakat kini bisa hanya menekan tombol dan menanyakan apapun pada
Google," kata Singhal pada sebuah post di
Google+ yang mengindikasikan pengunduran dirinya.
"Impian saya mewujudkan komputer seperti di Star Trek jadi kenyataan, bahkan jauh lebih baik dari yang pernah saya bayangkan," ia menambahkan.
Singhal sudah cukup puas dengan itu semua. Ambisinya tak membara seperti dulu. Dalam
posting tersebut, ia mengatakan akan lebih banyak melakukan kegiatan amal dan menghabiskan waktu bersama keluarga.
Di sisi lain, pengganti Singhal pun bisa dibilang menjanjikan bagi masa depan mesin pencari. Giannandrea dikenal sebagai salah satu eksekutif
Google yang cemerlang.
Algoritma RankBrain yang diperkenalkan pada akhir 2015 lalu adalah salah satu upaya Giannandrea. Algoritma generasi penerus Hummingbird tersebut dipercaya akan meningkatkan akurasi pencarian informasi
Google.
Algoritma itu meliputi "Smart Reply" yang memungkinkan penulisan balasan e-mail secara otomatis. Giannandrea juga sedang mempersiapkan teknologi pengenalan gambar
(image recognition) ala
Google.
Selain itu, ia juga mengembangkan teknologi yang memungkinkan pengguna mendapat informasi berdasarkan kebiasaan mereka menjajal perangkat elektronik, bukan semata-mata bersumber dari kegiatan pencarian eksplisit yang dilakukan di
Google.
"Masa depan akan dikuasai
machine learning dan
artificial intelligence, industri yang saat ini kami pimpin," kata CEO
Google Sundar Pichai