"Otak" Mesin Pencari Google Mengundurkan Diri - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

"Otak" Mesin Pencari Google Mengundurkan Diri

Kamis, 4 Februari 2016 | 11:47 WIB
Bloomberg Otak di balik mesin pencari Google, Amit Singhal, mengundurkan diri
KOMPAS.com - "Otak" di balik mesin pencari Google, Amit Singhal, hengkang dari perusahaan yang telah membesarkan namanya. Ia akan digantikan John Giannandrea yang selama ini bekerja mengembangkan mesin intelijen di Google.

Singhal meninggalkan Google setelah kurang lebih 15 tahun bekerja di raksasa mesin pencari tersebut, sebagaimana dilaporkan Bloomberg dan dihimpun KompasTekno, Kamis (4/2/2016).

Sejak awal bekerja pada tahun 2000, Singhal dipercaya sebagai pemimpin teknis Google Search. Perkembangan dan pertumbuhan kepintaran mesin pencari sedikit banyak merupakan buah ide dan karya Singhal.

Antara lain kemampuan sinkronisasi mesin pencari dengan software-software mobile lainnya pada smartphone atau tablet, serta penyematan beberapa widget (kalkulator, prediksi cuaca, dll.) untuk memperkaya informasi yang dibutuhkan pengguna.

"Siapa yang membayangkan dalam waktu 15 tahun masyarakat kini bisa hanya menekan tombol dan menanyakan apapun pada Google," kata Singhal pada sebuah post di Google+ yang mengindikasikan pengunduran dirinya.

"Impian saya mewujudkan komputer seperti di Star Trek jadi kenyataan, bahkan jauh lebih baik dari yang pernah saya bayangkan," ia menambahkan.

Singhal sudah cukup puas dengan itu semua. Ambisinya tak membara seperti dulu. Dalam posting tersebut, ia mengatakan akan lebih banyak melakukan kegiatan amal dan menghabiskan waktu bersama keluarga.

Di sisi lain, pengganti Singhal pun bisa dibilang menjanjikan bagi masa depan mesin pencari. Giannandrea dikenal sebagai salah satu eksekutif Google yang cemerlang.

Algoritma RankBrain yang diperkenalkan pada akhir 2015 lalu adalah salah satu upaya Giannandrea. Algoritma generasi penerus Hummingbird tersebut dipercaya akan meningkatkan akurasi pencarian informasi Google.

Algoritma itu meliputi "Smart Reply" yang memungkinkan penulisan balasan e-mail secara otomatis. Giannandrea juga sedang mempersiapkan teknologi pengenalan gambar (image recognition) ala Google.

Selain itu, ia juga mengembangkan teknologi yang memungkinkan pengguna mendapat informasi berdasarkan kebiasaan mereka menjajal perangkat elektronik, bukan semata-mata bersumber dari kegiatan pencarian eksplisit yang dilakukan di Google.

"Masa depan akan dikuasai machine learning dan artificial intelligence, industri yang saat ini kami pimpin," kata CEO Google Sundar Pichai

Penulis: Fatimah Kartini Bohang
Editor : Oik Yusuf
Sumber: Bloomberg