JAKARTA, KOMPAS.com — Layanan
streaming video on demand Hooq, yang juga merupakan pesaing Netflix, bakal segera masuk ke Indonesia. Hal tersebut dikonfirmasi melalui kicauan via akun Twitter resmi @HOOQ_ID.
"
Hi @amasna! Kami akan launch HOOQ ID sekitar hujung Februari atau awal Maret! :) #Stay_tuned!" demikian kicauan dari akun @HOOQ_id, menjawab pertanyaan pengguna soal waktu peluncurannya.
Menurut pantauan
KompasTekno, Kamis (28/1/2016), selain soal waktu peluncuran, diketahui juga bahwa Hooq sedang mencari karyawan untuk menangani aktivitasnya di Tanah Air.
Hal tersebut diketahui dari kicauan lowongan pekerjaan melalui akun Twitter @della_w milik Direktur Hooq Indonesia, Dellawati Wijaya.
Twitter Akun Twitter HOOQ menginformasikan tanggal peluncuran layanan streaming tersebut di Indonesia.
"
Looking for a good Regional Product Manager & Community Manager for @HOOQID - email to: della@hooq.tv," tulisnya dalam kicauan bertanggal 21 Agustus 2015 itu.
KompasTekno juga sempat menghubungi Della untuk mengonfirmasi soal peluncuran Hooq Indonesia. Dia membenarkan bahwa layanan tersebut akan segera memasuki pasaran Indonesia, tetapi masih belum mau mengungkapkan waktu persisnya.
"
Yup! Stay tuned!" jawabnya singkat.
SainganApa sebenarnya Hooq, dan mengapa bisa disebut sebagai pesaing Netflix?
Baik Hooq maupun Netflix sebenarnya merupakan layanan
streaming video on-demand yang bisa diakses dari mana saja menggunakan perangkat pintar dan
mobile gadget.
Hooq diluncurkan pada 30 Januari 2015 lalu oleh perusahaan telekomunikasi
Singapura, SingTel, serta raksasa industri hiburan, Sony dan Warner Bros. Ini merupakan langkah bersama sebagai antisipasi kehadiran Netflix.
Twitter Akun Twitter Dellawati menampilkan lowongan pekerjaan yang dibutuhkan untuk kantor HOOQ di Indonesia.
Film yang ditawarkan Hooq antara lain berupa tayangan serial televisi, dari hasil produksi Bollywood hingga Hollywood.
Adapun SingTel berencana untuk membawa layanan Hooq ke semua wilayah operasionalnya, termasuk Indonesia.
Perusahaan telekomunikasi
Singapura itu diketahui mengantongi 35 persen kepemilikan
Telkomsel, sedangkan 65 persen sisanya milik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Karena ini, peluncuran Hooq di Indonesia nanti mungkin akan dilakukan melalui
Telkomsel.
Netflix diblokirSebagai informasi, pada Rabu (27/1/2016) kemarin, Telkom memblokir Netflix sehingga tidak dapat diakses melalui koneksi internet di jaringan mereka, termasuk
Telkomsel.
Direktur Utama Telkom Alex Janangkih Sinaga, saat dihubungi
KompasTekno pada hari pemblokiran tersebut, beralasan, Netflix tidak sesuai dengan aturan yang berlaku di Indonesia.
Atas dasar tersebut, yang menurut dia juga telah dikoordinasikan dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo)
Rudiantara, Telkom memutuskan untuk memblokir Netflix sampai layanan itu memenuhi syarat beroperasi di Tanah Air.
Menteri pun memaklumi langkah Telkom sebagai sebuah pertimbangan bisnis. Menteri juga mengatakan, pihaknya sedang menggodok aturan untuk berbagai layanan sejenis Netflix.
Mengingat Hooq akan memasuki Indonesia dalam waktu dekat, adakah kaitan antara pemblokiran Netflix dan datangnya layanan
video streaming on-demand besutan pemilik sebagian saham
Telkomsel itu?