Kaleidoskop 2016

KOMPAS.com - Bila Anda masih terbiasa mengonsumsi vitamin C sebagai upaya pencegahan maupun penyembuhan flu, kini saatnya untuk mengubah kebiasaan itu. Sebab penelitian demi penelitian membuktikan, bahwa vitamin C hanya berperan kecil dalam pencegahan penyakit flu.

Ketimbang mengasup suplemen vitamin C, para peneliti dari Harvard Medical School merekomendasikan untuk mengonsumsi setidaknya 15-25 mg Zinc per hari. Kandungan mineralnya dipercaya bisa menggangu perkembangan rhinovirus, yaitu virus penyebab flu.

Zinc sendiri merupakan elemen yang dibutuhkan oleh tubuh, agar sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik.

Tidak mendapatkan cukup Zinc dapat memengaruhi fungsi sel-T dan sel-sel kekebalan tubuh lainnya. Tapi juga penting untuk tidak mengonsumsi terlalu banyak, sebab kelebihan suplemen justru akan mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh.

Dalam ulasan studi, peneliti mencoba membandingkan orang-orang dengan penyakit flu yang sudah mulai mengonsumsi Zinc dengan mereka yang hanya mengambil vitamin C. Hasilnya, responden yang rutin mengasup Zinc mengalami flu yang lebih pendek dan gejala yang lebih ringan.

Sebuah studi pada tahun 2013 juga pernah mendapati hasil serupa. Peneliti mengulas 29 percobaan yang melibatkan lebih dari 11.300 orang dan menemukan tidak ada efek yang konsisten dari vitamin C dalam mengurangi durasi atau keparahan pilek.

Ditambah, mengonsumsi dosis tinggi dari 2.000 miligram atau lebih vitamin C bisa meningkatkan risiko batu ginjal yang menyakitkan.

Jadi, ada baiknya Anda mendapatkan langsung sumber vitamin C langsung melalui nutrisi dari makanan, seperti stroberi dan buah-buahan lain saat terserang flu. Tak lupa, yang lebih penting lagi konsumsi buncis, kacang merah, jamur, kepiting, dan ayam yang kaya akan Zinc. Atau Anda bisa mengasup suplemen Zinc bila asupan Zinc harian dirasa kurang.