Twitter Moments Kumpulkan Kicauan dan Foto Ledakan Bom Sarinah - Kompas.com
Rabu, 3 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Twitter Moments Kumpulkan Kicauan dan Foto Ledakan Bom Sarinah

Kamis, 14 Januari 2016 | 12:40 WIB
Twitter Twitter Moments himpun berita tentang ledakan bom Sarinah Thamrin

JAKARTA, KOMPAS.com - Insiden ledakan bom di sekitar Pos Polisi Sarinah Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2015), tak hanya menjadi perbincangan di tanah air. Peristiwa naas itu juga ramai diperbincangkan masyarakat dunia.

Twitter pun mengkurasi kicauan, berita, foto, dan video terkait peristiwa yang menewaskan tiga warga dan satu polisi tersebut lewat fitur "Moments".

Kicauan pertama yang terhimpun pada Twitter Moments dilontarkan jurnalis VOA News Steve Herman satu jam lalu. "Ada kejadian di Jakarta Pusat, #Indonesia. Dilaporkan dekat kantor #UN. #VOAalert," kata dia yang kemudian ditanggapi 100 RT warga Twitter.

Organisasi media seperti AFP dan The Associated Press pun turut memberitakan insiden di wilayah pusat Jakarta tersebut.

Selain kicauan dari saksi dan para jurnalis, Twitter Moments juga menghimpun foto-foto kejadian yang diunggah netizen. Adapula video berdurasi 30 detik yang menunjukkan detik-detik sebelum dan setelah bom meledak.

Rasa simpati juga dilontarkan Managing Director Twitter untuk Asia Tenggara Parminder Sigh lewat akun @parrysingh. Ia mengajak para netizen bersatu padu untuk saling tolong-menolong.

"Ledakan Jakarta: Gunakan tagar #JakartaHelp jika Anda butuh bantuan atau bisa menyediakan pertolongan," kata dia. 

Diketahui, Twitter Moments merupakan fitur yang beroperasi sejak pertengahan tahun lalu. Fitur tersebut mengkurasi kicauan, foto, video, dan berita di Twitter tentang satu kejadian penting.

Tujuannya agar netizen mudah mengetahui kronologis suatu peristiwa pada satu laman. Untuk melihat Twitter Moments untuk insiden bom di Thamrin, buka tautan ini.

Penulis: Fatimah Kartini Bohang
Editor : Reza Wahyudi