Lenovo Ingin Punya Pabrik Ponsel Sendiri di Indonesia - Kompas.com
Selasa, 2 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Lenovo Ingin Punya Pabrik Ponsel Sendiri di Indonesia

Jumat, 8 Januari 2016 | 12:12 WIB
Yoga Hastyadi/Kompas.com Chief Executive Officer Lenovo Yang Yuanqing dalam acara Lenovo at Consumer Electronic Show (CES) 2016, di Las Vegas, Amerika Serikat, Kamis (7/1/2015).
LAS VEGAS, KOMPAS.com - Seiring dengan adanya aturan komponen lokal untuk perangkat 4G, Lenovo mempertimbangkan membuka fasilitas perakitan sendiri di Indonesia.

Hal tersebut dikatakan oleh Chief Executive Officer Lenovo Yang Yuanqing saat ditemui KompasTekno dalam acara Lenovo at Consumer Electronic Show (CES) 2016, di Las Vegas, Amerika Serikat, Kamis (7/1/2015).

Dia mengatakan perusahaan yang dipimpinnya serius ingin menggarap pasar Indonesia. Saat ini telah ada dua ponsel 4G yang diproduksi lokal melalui kerja sama dengan PT Tridharma Kencana di Serang.

Namun masih banyak ponsel Lenovo yang sudah mendukung teknologi 4G dan untuk bisa masuk ke Indonesia, mesti memiliki komponen lokal.

"Rencana kami di Indonesia selanjutnya adalah meningkatkan volume penjualan dan pangsa pasar. Di sana ada penduduknya banyak, sekitar 250 juta jiwa. Dengan manufaktur lokal, kami sangat berharap membantu meningkatkan pangsa pasar," kata Yuanqing.

"Kebanyakan produk kami adalah 4G.  Manufaktur lokal adalah soal daya saing dan cost, tentu saja kami ingin membawanya ke sana jika lebih kompetitif," terang  pria yang biasa disapa YY (baca: wai-wai) ini.

Aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di Indonesia memang mensyaratkan ponsel 4G mengandung minimal 30 persen komponen lokal. Aturan ini berlaku secara bertahap dan efektif mencapai persentase itu pada 2017.

Tanpa memenuhi komponen lokal, produsen tak akan bisa menjual ponsel 4G di Tanah Air. Namun mereka juga diberi pilihan untuk memenuhi komponen lokal itu dengan membuat manufaktur sendiri, pengembangan software atau rekanan manufaktur.
Penulis: Reza Wahyudi
Editor : Reza Wahyudi