Ada Smart City Lounge, Ahok Akan Pecat Lurah yang "Ngeyel" - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Ada Smart City Lounge, Ahok Akan Pecat Lurah yang "Ngeyel"

Selasa, 5 Januari 2016 | 22:58 WIB
KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meninjau Jakarta Smart City Lounge, di Balai Kota, Selasa (5/1/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memantau kesiapan Smart City Lounge, yang terletak di lantai 3 Blok B Balai Kota Jakarta.

Dalam tinjauannya, Basuki mengaku puas karena pembangunan lounge sesuai dengan targetnya. 

"Bagus ini, ada meja dan bangku panjang. Jadi ini bisa digunakan anak-anak muda, programmer, developer untuk mengembangkan aplikasi. Biasanya kan hanya dilombakan, sekarang langsung bisa digunakan," kata Basuki, Selasa (5/1/2016).

Basuki pun bertanya kepada Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City, Setiaji. Apakah layanan Smart City sudah mampu melihat data anggaran. Namun hingga kini, anggaran baru dapat dilihat melalui website jakarta.go.id, belum melalui aplikasi.

Menurut Basuki, warga akan kesulitan melihat anggaran melalui website.

"Saya minta aplikasi untuk anggaran. Jadi bisa dilihat untuk aspal jalan habis berapa, untuk makan habis berapa, bikin teh habis berapa, jadi lebih gampang," kata Basuki. 

Di sisi lain, Basuki meminta Jakarta Smart City terus memantau kinerja Lurah di wilayahnya masing-masing.

Ia meminta petugas Jakarta Smart City melaporkan Lurah mana saja yang enggan menindaklanjuti laporan warga. 

"Lurah yang ngeyel, bisa dapat laporan dari sini. Kalau yang ngeyel terus, kita pecat," kata Basuki.

Setiaji pun menjawab, akan ada notifikasi jika Lurah atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tidak menindaklanjuti laporan warga melalui aplikasi Qlue.

Pada kesempatan itu, ia menjelaskan Jakarta Smart City Lounge menempati ruangan seluas 500 meter persegi.

Di dalamnya terdapat ruang Command Center, yang dilengkapi LED Wall, berikut peralatan teknologi terbaru. Kemudian Ruang V Meeting, yang difungsikan sebagai ruang koordinasi dan komunikasi para pimpinan daerah. 

Selain itu, ada ruang untuk pengaduan warga, ruang Kepala UPT Smart City, ruang operasional tim, dan ruang staf Jakarta Smart City.

Kemudian ada juga ruang Co Working Space untuk rintisan (startup) yang mendukung program Jakarta Smart City.

"Beberapa CCTV (closed circuit television) juga sudah tersambung. Tetapi memang belum semuanya. Akan dilakukan secara bertahap," kata Setiaji.

Soft launching Jakarta Smart City Lounge telah dilakukan pada 28 Desember 2015 lalu. Sementara peluncuran resminya dijadwalkan pada 22 Juni 2016 mendatang.

Penulis: Kurnia Sari Aziza
Editor : Fidel Ali