Mantan Bos Anjurkan Microsoft Pakai Aplikasi Android - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Mantan Bos Anjurkan Microsoft Pakai Aplikasi Android

Kamis, 3 Desember 2015 | 12:10 WIB
Wicak Hidayat/KompasTekno Logo Microsoft di depan salah satu bangunan di Kantor Pusat Microsoft, Redmond, Washington, Amerika Serikat.

KOMPAS.com - Pemegang saham individu terbesar sekaligus mantan CEO Microsoft, Steve Ballmer, tak sepaham dengan strategi bisnis perusahaan software yang pernah ia nahkodai.

Ballmer menyoal pernyataan CEO Microsoft saat ini, Satya Nadella, pada November 2015 lalu. Kala itu Nadella diminta memaparkan strategi penanggulangan atas kurangnya aplikasi-aplikasi populer di Windows Phone.

Nadella mengatakan akan bekerja sama dengan para pengembang untuk menciptakan aplikasi universal bagi PC, mobile dan Xbox.

Ballmer menilai ide Nadella kurang taktis. "Tak akan berhasil," kata dia, sebagaimana dilaporkan TheVerge dan dihimpun KompasTekno, Kamis (3/12/2015).

Dukungan ke aplikasi Android

Menurut Ballmer, satu-satunya jalan paling efektif adalah dukungan Windows Phone ke aplikasi-aplikasi Android. Mengingat, sistem operasi buatan Google tersebut memiliki aplikasi populer yang banyak diminati netizen.

Ballmer menganggap masalah aplikasi pada Windows Phone perlu penanganan yang cepat dan signifikan. Pasalnya, pada kuartal kedua 2015, penjualan Windows Phone Lumia dilaporkan menurun drastis dari 9,3 juta unit pada tahun sebelumnya menjadi 5,8 juta unit.

Disinyalir, faktor utamanya karena masyarakat merasa Windows Phone kurang memenuhi kebutuhan akan aplikasi.

Seperti efek domino, hengkangnya angka penjualan menyebabkan hengkangnya beberapa aplikasi di Windows Phone. Antara lain Pinterest, NBC, American Airlines, Chase Bank dan Bank of America.

Bisnis cloud harus dibenahi

Di lain sisi, Ballmer juga tak sepakat dengan strategi Microsoft yang ingin menjadikan bisnis cloud sebagai tonggak perusahaan. "Omong kosong," ujarnya.

Bukannya pesimis, hanya saja Ballmer menilai target Microsoft terhadap bisnis cloud tak disertai rencana bisnis yang matang dengan standar dan pengukuran jelas.

"Jika dikatakan cloud sebagai kunci bisnis, bikin laporannya," ia mengimbuhkan. Ballmer menilai margin bisnis tersebut masih jauh di bawah bisnis software tradisional Microsoft.

Dengan ini, tampaknya Ballmer menilai Microsoft masih punya banyak PR untuk dibenahi. Terutama dalam menentukan rencana bisnis. 

Hal tersebut ditanggapi GM for investor relations Microsoft, Chris Suh. "Kami menikmati dialog sehari-hari dengan Steve. Masukan dari dia kami terima, sebagaimana juga masukan dari investor lain," ia menjelaskan.

Penulis: Fatimah Kartini Bohang
Editor : Oik Yusuf
Sumber: The Verge