KOMPAS.com - Badan intelijen AS (FBI) baru-baru ini membongkar tokoh di balik pencurian 1,2 miliar
password berbagai akun di internet. Detil mengenai pencurian digital tersebut diungkap dalam sebuah berkas pengadilan Milwaukee, Wisconsin,
Amerika Serikat.
Pelakunya adalah
hacker yang dikenal sebagai
"mr.grey". Identitas ini diketahui berdasarkan data yang diumumkan perusahaan keamanan Hold Security pada Agustus 2014 silam. Di dalam data tersebut diterangkan bahwa terjadi tindakan pencurian informasi oleh kelompok peretas
Rusia, CyberVor.
Sebagaimana dilansir
KompasTekno dari
Reuters, Sabtu (28/11/2015), kelompok peretas
Rusia itu disebut-sebut bertanggung jawab terhadap pencurian 1,2 miliar
password serta lebih dari 500 juta alamat e-mail. FBI bertindak cepat setelah mengetahui pengumuman ini.
Biro investigasi
Amerika Serikat itu kemudian menjelajah forum-forum peretas
Rusia dan menemukan sebuah pesan dari "
mr.grey". Hal ini kemudian jadi petunjuk kunci.
Dalam pesannya, "
mr.grey" menulis bahwa siapapun yang ingin mengetahui informasi pengguna
Facebook, Twitter serta media sosial
Rusia VK, bisa menghubungi dia.
Chief Information Security Officer Hold Security, Alex Holden berpendapat hal tersebut mengindikasikan bahwa sang
hacker buron memiliki akses menuju
database berisi data curian.
Selain itu, FBI juga menemukan daftar
domain serta alat-alat yang diyakini telah dipakai untuk mengirim berbagai
spam.
Ada juga sebuah alamat email yang didaftarkan pada kurun 2010 silam, berisi alat-alat pengirim
spam dan memiliki cap
"mistergrey".
Facebook, Twitter dan FBI menolak memberikan komentar terkait kebocoran data ini.