Cara Pelaku Teror Paris Hindari Jebakan Hacker Anonymous - Kompas.com
Jumat, 5 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Cara Pelaku Teror Paris Hindari Jebakan Hacker Anonymous

Kamis, 19 November 2015 | 07:03 WIB
ist Telegram Messenger
KOMPAS.com - Kelompok jaringan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) mengatakan aksi perang cyber yang dilakukan oleh grup peretas Anonymous sebagai langkah yang "idiot".

Ancaman Anonymous tersebut terkait dengan klaim ISIS yang mengaku bertanggungjawab atas aksi teror di Paris, Perancis, minggu lalu.

Pesan tersebut beredar dalam aplikasi pesan instan Telegram yang terenkripsi. Aplikasi tersebut banyak dipakai oleh jaringan ISIS untuk berkomunikasi, sebab selain terenkripsi, pesan di Telegram juga akan terhapus dalam jangka waktu tertentu.

Dikutip KompasTekno dari Cnet, Rabu (18/11/2015), pesan tersebut juga berisi tentang cara-cara untuk menghindari jebakan yang dipasang grup peretas Anonymous.

Pesan yang ditulis dalam bahasa Arab dan Inggris tersebut diteruskan ke semua anggota jaringan melalui channel di Telegram.

Menurut pihak ISIS, anggotanya diminta untuk tidak mengklik tautan dari sumber yang tidak diketahui kredibilitasnya, atau berbicara dengan orang yang tidak dikenal di Telegram.

Pendukung ISIS juga diminta untuk menghindari fitur Direct Message (DM) di Twitter. ISIS juga meminta para anggotanya untuk selalu menggunakan VPN (virtual private network) saat browsing internet.

Sehari sebelumnya, Anonymous mengklaim berhasil mengambilalih ribuan akun Twitter yang diduga dioperasikan oleh kelompok pendukung ISIS. Akun-akun Twitter tersebut selama ini digunakan sebagai alat propaganda atau penyebar informasi teror yang dilakukan ISIS.

Kabar penguasaan "senjata digital" milik ISIS tersebut diungkapkan langsung oleh Anonymous melalui akun Twitter @opparisofficial, yang khusus dibuat untuk operasi perang cyber ini.

Anonymous telah mengunggah video deklarasi perang terhadap ISIS ke situs YouTube.

Ancaman tersebut dilancarkan sebagai respon atas penyerangan penembakan dan pengemboman di kota Paris, Perancis, Jumat (13/11/2015) malam.
Penulis: Reska K. Nistanto
Editor : Reza Wahyudi
Sumber: CNET