JAKARTA, KOMPAS.com -
Lenovo sudah mulai merakit ponsel mereka di Indonesia melalui kerja sama dengan rekanan manufaktur PT Tridharma Kencana (TDK).
Kendati demikian, perusahaan asal
China itu menyatakan belum berniat merakit ponsel
high end mereka di sana dalam waktu dekat.
Belum lama ini,
Lenovo telah membeli merek Motorola yang dikenal sebagai salah satu produsen ponsel
Google Nexus. Mereka memposisikan Motorola sebagai lini produk
high end dan ingin menjualnya di Indonesia
Namun untuk bisa menjualnya dengan spesifikasi 4G LTE,
Lenovo mesti merakitnya di dalam negeri atau memenuhi syarat lain sesuai dengan aturan TKDN.
Saat ditanya perihal rencana merakit Motorola secara lokal bersama rekanan manufakturnya, Country Lead
Lenovo Smartphone Indonesia Adrie Suhadi, mengatakan belum bisa memastikannya.
Adrie mengakui ada niat untuk membawa Motorola ke Indonesia dan kemungkinan melakukan manufaktur lokal. Namun, masalahnya kebanyakan manufaktur lokal belum mampu merakit ponsel
high end seperti itu.
"Sekarang ini, manufaktur smartphone yang
high end belum bisa di sini karena teknologinya belum menunjang," pungkas Adrie pada
KompasTekno, Rabu (4/11/2015) malam.
Yoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com Ponsel Lenovo A2010 yang mendukung 4G LTE dan dirakit di Indonesia
Pria berkacamata itu kemudian menceritakan bahwa untuk perakitan ponsel 4G LTE seri A2010 dan A6010 yang perdana di Indonesia,
Lenovo masih mesti menyuplai teknologi dan tenaga ahli yang dibutuhkan.
Namun bukan berarti manufaktur lokal tidak akan mampu merakit produk
high end. Seiring dengan produksi smartphone 4G LTE tersebut, menurutnya, akan terjadi transfer pengetahuan dengan perusahaan manufaktur sekaligus menumbuhkan ahli-ahli
smartphone lokal
Selanjutnya tinggal soal berapa cepat sebuah manufaktur lokal bisa mempelajari teknologinya, dan perakitan pun bisa dilakukan sepenuhnya oleh orang Indonesia.
"Saat ini, mereka (TDK) menyediakan tenaga kerja dan pabrik, tapi teknologi dan
expert disediakan oleh
Lenovo. Termasuk mesin-mesin dari
Lenovo. Karena di Indonesia sekarang belum ada yang
expert smartphone, kalau ada pun orang yang ahli di
assembly elektronik," terang Adrie.
"Tapi seiring proses perakitan ini berjalan, akan terjadi alih teknologi. Kita harapkan suatu saat bisa kita lepas sehingga dibuat di Indonesia semua," imbuhnya.