KOMPAS.com - Pembuat wahana tanpa awak (drone) DJI bekerja sama dengan Canonical untuk membuat sebuah komputer mini bernama Manifold, yang bisa disematkan pada pesawat tanpa awak. Komputer tersebut berfungsi untuk menyimpan dan menggerakkan aplikasi tertentu khusus
drone.
Manifold hanya bisa digendong drone Matrice 100 buatan DJI yang dibanderol 3.300
dollar AS atau sekitar Rp 44 juta. Sedangkan Phantom, seri lain yang sudah cukup banyak dikenal, tidak mendukung komputer mini ini.
Dilansir
KompasTekno dari
TechCrunch, Selasa (3/11/2015), komputer tersebut memiliki dapur pacu berupa prosesor
quad core ARM Cortex A-15 serta sebuah GPU berbasis Nvidia Kepler.
Penyematan GPU di dalam komputer ini bukan untuk tujuan grafis, melainkan sebagai piranti pemrosesan gambar yang ditangkap kamera
drone serta sebagai penambah tenaga komputasi.
DJI berpendapat bahwa komputer mini seperti ini akan membuka jalan untuk kemunculan aplikasi kecerdasan buatan, misalnya model
computer vision serta
deep learning yang dipadukan dengan pesawat tanpa awak.
Komputer mini itu juga dibekali dengan
port USB standar serta Ethernet yang dapat disambung dengan kamera infra merah, alat penelitian atmosfer, peralatan survei, dan berbagai sensor lain.
"Dengan Manifold, kami telah memasuki era baru dengan
platform udara yang lebih cerdas, cepat, serta tangguh. Manifold memberi jalan pada teknologi permukaan dan udara agar bisa bekerja sama menyelesaikan masalah rumit," ujar Director of Strategic Partnership DJI Micahel Perry.
Mengingat DJI bekerja sama dengan Canonical,
software yang digunakan untuk menjalankan komputer tersebut adalah Ubuntu.