JAKARTA, KOMPAS.com — Akal-akalan aplikasi
bukan hanya dilakukan oleh driver Go-Jek, melainkan juga oleh pengemudi taksi berbasis aplikasi,
GrabTaxi.
Seorang sopir taksi yang bergabung dengan
GrabTaxi membeberkan perilaku nakal sopir-sopir taksi dalam mengakali aplikasi.
Kepada
KompasTekno, ES bercerita bahwa cara yang dilakukan sopir-sopir taksi nakal itu ada yang mirip dengan cara
driver Go-Jek dalam mengecoh aplikasinya, yaitu dengan mengajukan order sendiri atau melalui sesama teman.
Selain itu, ada pula cara lain untuk menambah saldo tanpa harus repot-repot mengambil order.
"Biasanya setelah terima order
beneran dari pelanggan, langsung
cepet diselesaikan,
pencet tombol 'selesai', jadi seperti sudah sampai
gitu," kata ES kepada
KompasTekno, Kamis (17/9/2015), di tengah perjalanan menuju
Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut ES, setelah menekan tombol 'selesai', saldo dan bonus langsung masuk ke dalam akun
GrabTaxi milik mereka.
"Saldonya kan langsung masuk. Enggak usah repot
ngantar penumpang, tetapi duit masuk," ujarnya.
Namun, cara ini menurut ES memiliki kelemahan. Di sisi penumpang, mereka akan melihat di layar
smartphone-nya bahwa order telah selesai dan diminta memberikan
Review.
"Nah, pelanggan kan komplain, taksinya enggak sampai kok dibilang sudah selesai," kata ES.
Pelanggan seperti itu banyak yang komplain dan melapor ke
GrabTaxi. Menurut ES, komplain-komplain seperti itu langsung ditindak tegas oleh
GrabTaxi.
Mereka bisa melacak order. Kalau sudah demikian,
GrabTaxi, menurut ES, akan memberikan hukuman berupa pemblokiran aplikasi.
"Di layarnya (
smartphone) langsung kelihatan merah, enggak bisa dipakai sama sopir," kata ES.
Lama hukuman ini, menurut ES, bervariasi, tergantung pada pelanggaran. Lamanya bisa sampai dua hingga tiga bulan.
Jika melihat kedua kasus akal-akalan
driver Go-Jek dan
GrabTaxi, maka masih ada celah untuk berbuat curang. Sistem aplikasi yang dapat mencegah tindakan-tindakan seperti itu pun dengan demikian dibutuhkan.
Melihat banyaknya kecurangan seperti itu, ES merasa tidak heran. Sebab,
GrabTaxi juga memberikan bonus yang besar bagi sopir taksi yang bisa mencapai target order tertentu dalam satu bulan. Besaran bonus pun Rp 4 juta-Rp 5 juta.