Suasana
Josephus Primus Andrio Suhendro diapit dua dari tiga anaknya yakni Rene Martine (kiri) dan Yolanda Kandouw (kanan). Bersama dengan Karina (bungsu), ketiga anak Andrio sudah turut berkecimpung mengurus perusahaan Logo De Corps.
Andrio yang secara rinci menerangkan rencana gerai mandiri tersebut mengatakan dirinya mengincar suasana yang nyaman bagi para calon konsumennya yang kebanyakan anak muda penyuka
kongkow alias nongkrong. Logo House nantinya tak sekadar menjadi toko fesyen. Di dalam gerai akan ada kafe yang menyajikan makanan dan minuman. Lalu, ada juga ruangan salon bagi para pengunjung yang kebetulan ingin memangkas rambut di sela-sela berbelanja produk fesyen.
Lebih lanjut, Andrio menambahkan bahwa gerai pertama Logo House akan berada di
Yogyakarta. "Ini kota yang saya pilih karena saya punya kenangan di
Yogyakarta," katanya dengan mimik muka sumringah.
Yogyakarta, bagi Andrio, adalah tempatnya mengalami tempaan-tempaan hidup. Tak naik kelas saat bersekolah di SMP Aloysius Kota Bandung, Andrio pindah ke
Yogyakarta dengan niat menuntaskan pendidikan hingga sekolah menengah atas (SMA). "Tapi, nyatanya, SMA saya tidak lanjut," ujarnya.
Demi mempertahankan hidup di Kota Pelajar itulah, Andrio yang kala itu masih belia, mencari nafkah dengan berjualan kaca dan besi rongsokan. "Itu pengalaman hidup saya di
Yogyakarta," kata pria yang saat ini berusia 58 tahun itu sembari terkekeh.
Khusus di
Yogyakarta, lanjutnya, perusahaan mengincar bangunan rumah tua sebagai gerai Logo House. Bangunan itu tak diubah bentuk aslinya. "Akan ada penambahan-penambahan tapi mempertahankan bentuk bangunan asli," katanya sembari menambahkan rata-rata perusahaan mengincar harga sewa rumah untuk Logo House di kisaran Rp 200 juta per tahun.
Selain
Yogyakarta, Logo House juga akan dihadirkan di beberapa kota luar Jawa untuk tahap pertama seperti di Renon, Denpasar,
Bali. Lalu, Makassar di Sulawesi Selatan dan Palembang di Sumatera Selatan pun menjadi incaran.