KOMPAS.com -
Microsoft dituduh menyelipkan mata-mata yang diam-diam mengumpulkan data pengguna. Alat pengumpul data tersebut dikatakan mulai muncul di Windows 7 dan 8 sejak
update sistem operasi versi 3022345 pada April lalu.
Update sistem operasi tersebut memang menghadirkan sebuah layanan baru bernama
Diagnostic Tracking.
Microsoft menjelaskan update itu berisi dua hal, pertama, meningkatkan jumlah data yang bisa dikumpulkan oleh
Customer Experience Improvement Program (CEIP).
Kedua, mengumpulkan data untuk digunakan oleh aplikasi pihak lain yang menggunakan layanan
Application Insight. Layanan yang dimaksud berguna untuk melacak masalah kinerja, kerusakan dan hal lainnya dalam aplikasi yang sedang dikembangkan oleh
developer.
Soal memata-matai komputer pengguna itu terkait dengan layanan
Diagnostic Tracking ini. Data yang terkumpul dalam layanan tersebut dikirimkan ke
Microsoft, tapi tidak jelas apa saja yang mereka kumpulkan.
Kebanyakan
traffic yang dikirimkan itu berasal dari mereka yang turut serta dalam program CEIP. Program tersebut memang bisa dimatikan, tetapi tampaknya hanya ada sedikit data saja yang dikirim.
Hal inilah yang memicu kekhawatiran. Masalahnya bukan soal data yang dikumpulkan, tapi soal hak pengguna untuk tetap memegang kendali terhadap komputer miliknya.
Seperti dilansir
KompasTekno dari
ArsTechnica, Selasa (2/9/2015), mengumpulkan data untuk perbaikan sistem memang masuk akal. Masalahnya, program CEIP itu tetap mengumpulkan data pengguna, meski dia sudah menolak ikut serta ke dalam program tersebut.
Sebagai catatan, dalam update 3080149,
Microsoft mengatakan bahwa telah mengurangi jumlah aktivitas
network dalam komputer yang tidak ikut program CEIP. Dengan demikian bisa saja sebelum update ini semua data tetap dikumpulkan dan dikirim, meski pengguna tidak ikut program CEIP.