JAKARTA, KOMPAS.com - Selain membeberkan rencana masuknya perangkat
Android Motorola ke pasar Indonesia, petinggi
Lenovo, Dillon Ye juga membahas tentang rencana penggabungan antara divisi mobile
Lenovo dan Motorola.
Bahkan, Dillon juga mengatakan nantinya akan ada
brand baru sebagai wujud gabungan antara Motorola dan
Lenovo.
"
Lenovo nantinya akan fokus ke produk
mainstream ke bawah (
low end), sementara Motorola akan fokus ke produk
mainstream ke atas (premium)," ujar Dillon kepada
KompasTekno seusai acara peluncuran
Lenovo Vibe Shot di Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Dengan peleburan tersebut, maka menurut Dillon, ke depannya akan ada merek ponsel baru yang menjadi wujud gabungan antar-keduanya.
Pria yang menjabat sebagai Vice President & Asia Pacific
Lenovo Smartphone Sales tersebut mencontohkan merger antara
Lenovo dengan IBM yang tetap menggunakan brand ThinkPad dalam lini laptop-nya.
"Kurang lebih Motorola dan
Lenovo juga akan seperti itu, ada
brand sendiri untuk produk
mobile," kata Dillon. Namun, Dillon menolak untuk memberikan keterangan lebih detil tentang apa nama brand tersebut.
Dengan demikian, jelas sudah segmentasi produk-produk
Lenovo dan Motorola.
Lenovo akan fokus di perangkat menengah ke bawah sementara Motorola lebih menyasar segmen premium.
Semua teknologi-teknologi canggih akan diintegrasikan lebih dulu di smartphone Motorola, guna bersaing di kelas atas. Hal itu juga dikarenakan Motorola memiliki paten teknologi dari
Google, pemilik Motorola sebelum dibeli
Lenovo.
Sementara utnuk urusan rantai suplai, manufaktur dan penjualan, sepenuhnya diberikan kepada divisi
Lenovo yang menurut Dillon saat ini sudah memiliki jaringan global yang luas.
"Termasuk
after sales service, Motorola akan menggunakan jaringan
Lenovo yang sudah ada," terangnya.