SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Kepopuleran perangkat mobile atau gadget tak membuat produsen mikroprosesor Intel menganaktirikan perangkat komputasi desktop (
PC-personal computer). Intel menyatakan masih tetap mendukung industri PC, terutama hardware untuk
gaming.
Dunia
gaming bahkan menjadi salah satu fokus Intel di masa mendatang. Komitmen tersebut diutarakan oleh Kirk Skaugen selaku Head of PC Hardware Business Intel di ajang Intel Developer Forum (IDF) 2015 di San Francisco, AS.
"Kami akan mendukung industri
gaming, ini adalah pasar yang sarat akan tuntutan dan mendorong performa komputasi hingga ke batasnya," demikian ujar Skaugen, Selasa (18/8/2015) di Moscone Center, tempat digelarnya ajang IDF 2015.
Bukan turut berperan saja, Intel juga ingin menjadi perusahaan yang mampu mengubah industri game. "Intel ingin memposisikan dirinya menjadi
game changer di industri ini," ucap kolega Skaugen, Doug Fisher selaku Software Chief Intel.
Komitmen Intel tersebut diwujudkan melalui beberapa teknologi terbarunya yang menurut Fisher cocok untuk dipakai oleh gamer dalam sistem PC-nya.
Teknologi yang dimaksud Fisher tersebut antara lain prosesor Skylake Core i7, memori grafis Iris, serta SSD Optane dengan kemampuan baca/tulis lebih tinggi.
"Hardware-hardware ini akan menjadi pendorong revolusi dalam industri
gaming," ujar Fisher.
Di samping itu, Intel akan menanamkan investasi sebesar 300 juta
dollar AS kepada berbagai industri yang mendukung teknologi
gaming, dan 125 juta
dollar AS untuk membiayai perusahaan yang bergerak di bidang game atau tim yang berpartisipasi di kompetisi
gaming.
Keputusan Intel untuk mendukung industri
gaming memang dirasa perlu, sebab para pelaku (gamer) menurut survei yang dilakukan oleh lembaga analis
Digi Capital melakukan upgrade hardware PC setiap dua atau tiga tahun sekali.
Selain itu, Digi Capital juga memprediksi industri
gaming akan bernilai 92 miliar
dollar AS pada tahun 2015 ini, dengan jumlah gamer mencapai 34 miliar orang di seluruh dunia.
Sebanyak 70 persen gamer berasal dari negara Tiongkok, dan jumlah gamer aktif (gamer yang rela membayar untuk bermain game) setiap bulannya mencapai 711 juta orang.