KOMPAS.com - Perusahaan-perusahaan pemegang hak karya cipta ramai-ramai mengirim surat kepada
Google untuk menghapus tautan yang menuju ke produk bajakan di halaman pencariannya.
Permintaan untuk menghapus tautan bajakan dari halaman
Google itu semakin meningkat. Bahkan, dikutip
KompasTekno dari
Torrentfreak, Minggu (2/8/2015), jumlah tautan bajakan yang dihapus
Google mencapai 18 tautan per detiknya. Jumlah tersebut diprediksi akan terus meningkat dengan cepat.
Perusahaan pemilik hak arya cipta ingin agar konsumen dijauhkan dari halaman yang berisi produk bajakannya. Karena itu, pemegang hak cipta mengirimkan surat DMCA (Digital Millenium Copyright Act) Takedown kepada
Google.
Permintaan tersebut telah meningkat secara dramatis dalam satu tahun. Di tahun 2008 lalu,
Google menerima hanya belasan permintaan penghapusan dalam satu tahun, namun jumlah tersebut kini didapat
Google hanya dalam hitungan detik.
Minggu lalu bahkan
Google mencapai rekor 12,5 juta laporan tautan yang berisi konten bajakan hanya dalam tujuh hari.
Dalam satu bulan terakhir, jumlah pelapor pemilik hak karya cipta mencapai 2.600 dengan jumlah domain yang ditarget mencapai 77.514 domain terpisah.
Walau sudah sering meminta penghapusan tautan, namun banyak pemegang hak karya cipta yang kecewa dengan cara
Google menghadapi masalah pembajakan.
Grup seperti RIAA (Recording Industry Association of America) dan MPAA (Motion Picture Association of America) telah berkali-kali meminta
Google untuk melakukan sesuatu untuk mencegah konten bajakan muncul di hasil pencariannya.
Google sendiri telah mengubah algoritma mesin pencariannya pada Oktober tahun lalu. Perubahan tersebut merupakan perubahan yang paling signifikan yang dilakukan
Google, yaitu dengan menurunkan ranking pencarian terhadap tautan yang mengandung materi bajakan.