KOMPAS.com - Kacamata pintar
Google Glass belum mati. Malah, jika informasi yang beredar tepat, raksasa internet tersebut tengah bersiap untuk merilis versi terbaru dari perangkat itu.
Akan tetapi, konsumen dikatakan tidak akan melihat
Google Glass dalam versi yang benar-benar baru.
Google dikatakan hanya memberi sedikit modifikasi, baik dari segi
hardware dan
software.Sasaran dari
Google Glass versi ini pun akan diubah. Apabila sebelumnya ditargetkan untuk masyarakat pada umumnya, kini
Google Glass baru lebih ditujukan untuk kalangan perusahaan.
Oleh karena itulah, untuk sekarang ini,
Google menyebut perangkat tersebut, sebagaimana
KompasTekno rangkum dari
9to5Google, Jumat (31/7/2015), dengan nama "Enterprise Edition" (EE) secara internal.
Dari segi desain,
Google Glass EE dikatakan tidak akan jauh berubah dari seri purwarupa terakhir, Explorer Edition. Meskipun begitu, ada sedikit perubahan yang
Google berikan di perangkat versi EE.
Salah satunya,
Google Glass kini sudah bisa dilipat, layaknya perangkat kacamata pada umumnya. Perangkat terdahulu memang tidak bisa dilipat.
Perbedaan lainnya, bahan yang digunakan kini lebih kuat dan tangguh. Keputusan penggunaan yang lebih kuat disebabkan sasaran penggunaan perangkat di kalangan perusahaan.
Sama seperti sebelumnya, perangkat ini dikatakan masih memiliki sisi kanan yang tebal dan sebuah layar (prisma) kecil yang terpasang di bagian tempat mata kanan berada. Frame tebal tadi merupakan touchpad sekaligus bagian utama
Google Glass yang menampung semua komponen utama perangkat ini.
Menurut kabar yang berkembang,
Google akan memperbesar ukuran prisma di perangkat
Google Glass versi terbaru.
Dari segi spesifikasi, ia dikatakan akan menggunakan prosesor Atom buatan Intel, baterai, dan sistem pendinginan yang lebih baik. Ia juga bakal menggunakan WiFi di dua frekuensi, yakni 2,4 GHz dan 5 GHz.
Sayangnya,
Google Glass EE digosipkan hanya akan didistribusikan melalui program
Google for Work. Perangkat ini tidak akan dijual umum di pasaran.