Kekurangan Hormon Ini Bikin Anda Selalu Ingin Makan - Kompas.com
Selasa, 9 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Kekurangan Hormon Ini Bikin Anda Selalu Ingin Makan

Senin, 27 Juli 2015 | 10:10 WIB
shutterstock Makan menjadi pelarian banyak orang untuk mengatasi rasa sedihnya.

KOMPAS.com - Tak bisa berhenti makan meski sedang menurunkan berat badan? Penyebab kita sulit menahan nafsu makan bukan hanya karena perut memang lapar, tapi juga karena faktor kesenangan semata.

Menurut penelitian, keinginan untuk terus makan bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan tingkat hormon tertentu.  Dalam temuan yang dipublikasikan di jurnal Cell Reports, peneliti menemukan bahwa dorongan untuk makan berlebihan disebabkan oleh kurangnya hormon GLP-1 ( glucagon like peptide) dalam tubuh.

Selain makan berlebihan, kekurangan hormon ini juga membuat seseorang cenderung memilih makanan berlemak. Hormon GLP-1 sangat memengaruhi napsu makan karena dapat memberikan sinyal di otak ketika terasa kenyang.

"Mengapa kita makan, berapa banyak dan kapan kita berhenti makan itu dikendalikan oleh sistem saraf pusat," ujat tim peneliti, Profesor Zhiping Pang.

Uji coba untuk melihat pengaruh tingkat hormon GLP-1 dilakukan pada tikus. Tikus dengan tingkat hormon GLP- 1 rendah memiliki keinginan makan berlemak yang lebih besar dan terlihat lebih rakus.

Asisten peneliti dari Universitas Rutgers Vincent Mirabella mengatakan, setelah hormon GLP-1 ditingkatkan pada tikus tersebut, keinginan makan berlebihan dan berlemak tinggi menjadi berkurang.

Penelitian ini bisa dikembangkan untuk mengatasi orang obesitas dengan memberikan tetapi hormon tertarget. Selain itu, menurut penelit, adanya temuan ini dapat membantu mengatasi kecanduan narkoba, alkohol, hingga rokok. Sebab, hormon GLP-1 juga memengaruhi sinyal di otak yang berkaitan dengan perilaku sesorang untuk kecanduan.

"Ini adalah daerah yang sama dari otak yang dapat mengontrol perilaku adiktif seperti kecanduan narkoba, alkohol, nikotin," kata dia. (Dailymail.co.uk)
Penulis: Dian Maharani
Editor : Lusia Kus Anna