JAKARTA, KOMPAS.com - Programer
Android di Indonesia selain ke
Google Play, juga bisa mencoba toko aplikasi Mobo Market. Toko aplikasi ini sudah ada di Indonesia sejak 2013 lalu dan sedang mengatur langkah untuk mengembangkan daftar aplikasi lokal serta membuat sistem pembayaran sendiri.
Marketing Manager Baidu Indonesia, Iwan Setiawan mengatakan bahwa Mobo Market kini telah berisi 643.000 aplikasi terdaftar. Dari total tersebut, sebanyak 2000 aplikasi merupakan hasil karya pengembang piranti lunak Tanah Air.
"Dari keseluruhan aplikasi ada sekitar 2.000 aplikasi buatan lokal, developer-nya sendiri sekarang ada 283 orang. Targetnya, akhir 2015 ini kami bisa menambah sekitar 1.000 aplikasi dari developer lokal," Jelas Iwan di sela konferensi
startup Echelon Indonesia, Rabu (15/4/2015).
"Keuntungannya di sini ya, kami punya fitur
highlight yang menampilkan rekomendasi aplikasi berdasarkan tren yang sedang ada. Misalnya seperti ini," imbuhnya sambil menunjukkan banner bertuliskan Race Fast and Furious di
header Mobo Market.
Banner tersebut ketika diklik akan merujuk pada daftar game balap, antara lain berjudul
Fast Racing 3D, Furious Car Driver 3D dan
Fast Furious Driving Simulator.
Dia melanjutkan, agar dapat masuk ke Mobo Market, pemilik aplikasi cukup mengirimkan file mereka dalam bentuk apk dan deskripsinya melalui e-mail. Selanjutnya, tim Mobo Market akan menyeleksi aplikasi tersebut berdasarkan konten. Aplikasi yang masuk juga dipindai untuk menghindari kemungkinan berisi
malware.
"
Screening kami cuma masalah keamanan saja, agar dapat dipastikan aplikasi tersebut aman dan bebas dari malware. Setelah itu akan kami langsung pajang di Mobo Market," terang Iwan.
"Indonesia punya banyak
developer bagus tapi seringnya mereka tidak tahu cara mempromosikan karyanya," komentarnya.
Sistem pembayaranSelain mengembangkan Mobo Market agar makin banyak menaungi
developer lokal, perusahaan juga berniat membuat sebuah sistem pembayaran. Sistem pembayaran yang dimaksud hanya diterapkan untuk
in-app-purchase atau pembelian item-item dalam sebuah game, sehingga mengunduh game bisa tetap gratis.
Iwan mengatakan, selama ini
in-app-purchase dalam game di Mobo Market masih mengandalkan
Google Play Store. Pengguna bisa membeli, namun uang tersebut dibayarkan kepada
Google, melalui sistem
billing mereka.
"Tahun ini kami fokus mengembangkan
payment gateway, mencari
developer dan
partnership. Soal
payment gateway ini untuk
in-app-purchase saja, aplikasinya tetap gratis. Kalau sekarang kan pembayaran (
in-app-purchase) masih lari ke luar, ke
Google Play," terang Iwan.
"Sekarang kami belum mendapatkan rekanannya. Kami masih terbuka dan mencari rekan yang bisa menghubungkan antara bank, retail,
voucher dan pulsa. Kalau ke depan ada project pemerintah seperti
e-money pun kami akan sambut," tutupnya.