KOMPAS.com - Pengguna
gadget merupakan salah satu yang paling khawatir baterai dalam perangkat miliknya kehabisan daya. Pasalnya di era digital ini, mulai dari pekerjaan sampai urusan pergaulan, semuanya terpusat pada
gadget.
Namun kekhawatiran seperti itu agaknya akan segera mendapatkan solusi. Salah satunya dari
Google yang sekarang diketahui sedang mengembangkan teknologi baterai untuk membuatnya bisa menyimpan energi lebih banyak namun dengan ukuran yang tetap tipis.
Seperti dikutip
KompasTekno dari
Slashgear, Senin (13/4/2015), riset tersebut dilakukan dengan meningkatkan kapasitas baterai
lithium-ion dan mengembangkan
solid-state batteries.
Solid-state batteries ini menggunakan elektroda padat yang cenderung lebih aman, bahkan diklaim dapat juga digunakan untuk implant pada manusia.
Penelitian tersebut dipimpin oleh Dr. Ramesh Bhardwaj yang merupakan anggota
Google X. Dia mengarahkan agar teknologi baterai ini dikembangkan untuk tujuan konsumer.
Jika terwujud nanti, baterai buatan laboratorium
Google X tersebut akan bisa digunakan di banyak perangkat. Mulai dari mobil tanpa awak buatan mereka, hingga untuk perangkat robotika, komunikasi, dan ponsel
Android.
Sayangnya tidak ada kepastian jelas atau tenggat waktu yang menunjukkan kapan teknologi ini bisa tercapai.
Selama ini laboratorium
Google X dikenal sebagai wadah eksperimen raksasa internet
Amerika Serikat itu. Beberapa di antara hasil eksperimen mereka adalah Glass, kacamata pintar yang dapat terhubung ke internet dan
Google Loon yang menggunakan balon udara sebagai media penyediaan koneksi internet.