Iwan Fals: Nyanyian untuk Desa - Kompas.com
Kamis, 4 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Iwan Fals: Nyanyian untuk Desa

Rabu, 1 April 2015 | 16:59 WIB
KOMPAS.com/IRFAN MAULLANA Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar (kiri), berkunjung ke kediaman artis musik kenamaan Iwan Fals di Desa Leuwinanggung, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/12/2014).
JAKARTA, KOMPAS -- Iwan Fals (53) bernyanyi lantang tentang desa dan daerah tertinggal. Ia juga mengkritik pemerintah, mulai dari tingkat desa hingga gubernur. Sembari mengkritik, ia juga memberikan semangat kepada aparat pemerintah untuk bekerja demi rakyat.

Hal tersebut dipertontonkan pelantun lagu "Bento" itu di hadapan ratusan pejabat pemerintah dari seluruh Indonesia. Iwan dan para pejabat itu berkumpul di ruangan berpendingin udara di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (31/3/2015), dalam acara Rapat Koordinasi Nasional sekaligus Peluncuran Pendampingan Desa yang dihelat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Di ujung acara itu, Iwan menampil-kan lagu-lagu lama terbaiknya selama sekitar satu jam. Ia menggumam lirih pada lagu "Kesaksian" (1990) dan menggeram di lagu "Balada Orang-orang Pedalaman" (1988). Pada tembang "Bongkar" (1989), Iwan berduet dengan sang menteri, Marwan Jafar.

"Semoga dana Rp 1,4 miliar bisa jadi jawaban bagi persoalan kita bersama," ucapnya menyinggung soal program dana pembangunan desa dari pemerintah.

Bagi Iwan, desa dan segala pola hidup serta masyarakatnya adalah sumber inspirasi. Ia pun menyatakan ingin bekerja sama dengan seniman-seniman dari banyak desa di Indonesia.

Seusai menyanyi "Bongkar", Marwan memberi testimoni pada karya Iwan. Menurut dia, lagu-lagu Iwan Fals bisa membangunkan jajaran kementeriannya menjadi pionir kebangkitan pedesaan dan daerah tertinggal.

Iwan juga tak lupa mengingatkan aparat pemerintah untuk bekerja sebaik mungkin.

"Kalian berasal dari rakyat. Maka sudah selayaknya berbakti kepada rakyat. Selamat berjuang!" demikian pesan Iwan yang pernah dinobatkan sebagai tokoh penting di Asia oleh majalah Time Asia itu. (HEI)
Editor : Ati Kamil
Sumber: Harian Kompas