KOMPAS.com - Sebuah petisi
online muncul di internet meminta jejaring sosial
Facebook menghapus salah satu
emoji yang digunakan dalam fitur update status-nya.
Menurut petisi tersebut,
Facebook harus menghapus emoji "Feeling fat" atau gemuk, karena istilah tersebut tidak merujuk pada perasaan yang sedang dialami seseorang, melainkan kepada bentuk badan.
"Feeling fat" memang tersedia sebagai salah satu pilihan preset yang ada di menu status update
Facebook. Pilihan tersebut menurut kelompok aktivis Endangered Bodies dipercaya bisa merusak kepercayaan diri seseorang.
"Saat pengguna
Facebook menggunakan emoji "feeling fat", maka mereka mengolok-olok orang lain yang tergolong gendut, termasuk orang-orang yang memiliki kebiasaan makan dalam jumlah banyak," ujar petisi tersebut.
"Gendut itu bukan sebuah perasaan, melainkan bentuk alami badan, tak peduli berapa pun beratnya, semua bentuk tubuh harus dihormati," imbuh petisi itu.
Petisi yang dibuat oleh kelompok aktivis pemerhati bentuk badan tersebut dibuat di
situs Change.org itu dibuat oleh Catherine Weingarten sejak dua minggu yang lalu dan hingga berita ini dinaikkan, telah mendapatkan lebih dari 15.000 dukungan.
Facebook sendiri telah mengeluarkan pernyataan resminya terkait desakan petisi tersebut.
Menurut
Facebook, speti dikutip
KompasTekno dari
Mashable, Sabtu (7/3/2015), jejaring sosial itu menyediakan sarana bagi orang yang memiliki kepedulian terhadap teman atau orang lain yang memiliki kelainan kebiasaan makan.
Facebook mengatakan akan bekerjasama dengan National Eating Disorders Association untuk memberikan informasi yang relevan dalam sebuah halaman khusus.