Banjir di Mana-mana, Kemacetan Masih Terjadi di Beberapa Ruas Jalan hingga Siang - Kompas.com
Senin, 20 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Banjir di Mana-mana, Kemacetan Masih Terjadi di Beberapa Ruas Jalan hingga Siang

Selasa, 10 Februari 2015 | 15:09 WIB
KOMPAS.COM/NUR AZIZAH Banjir menyebabkan kemacetan di pintu keluar Tol Kembangan Jakarta Barat, Selasa (10/2/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com — Hujan yang mengguyur Ibu Kota sejak Minggu (8/2/2012) hingga Selasa (10/2/2015) menyebabkan sejumlah jalan terendam. Bahkan, jalan-jalan utama di Jakarta Barat ikut banjir sehingga kendaraan-kenadaraan hampir tidak bergerak.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa, salah satu kemacetan cukup parah terjadi di Jalan Meruya Selatan, Jakarta Barat.

Banjir setinggi 30 sentimeter menyebabkan antrean kendaraan pribadi mengular sepanjang tiga kilometer. Kemacetan terpantau dari kolong flyover Meruya hingga depan kompleks perumahan Meruya Indah.

Kemacetan parah juga terjadi di ruas jalan dari arah Kebon Jeruk ke arah Kembangan, serta Pintu Keluar Tol Kembangan, Jakarta Barat. Menurut petugas kepolisian yang berjaga, Aiptu Hardiatno, air mulai menggenangi jalan pada Senin (9/2/2015) sekitar pukul 23.00 WIB.

"Air mulai tinggi dari kemarin malam. Itu luapan dari tiga kali sekaligus, Pesanggrahan, Angke, dan Krukut," ujar Hardiatno, Selasa (10/2/2015).

Banjir setinggi 40 sentimeter di daerah ini menyebabkan banyak kendaraan mogok. Akibatnya, antrean tidak bisa dihindari karena membeludaknya jumlah kendaraan.

Bahkan, hingga siang ini, ekor kemacetan sudah hampir mencapai depan kantor Wali Kota Jakarta Barat. Kemacetan semakin parah karena banyak pengendara yang memutuskan untuk berputar balik.

Kemacetan parah juga terjadi di turunan flyover Rawa Buaya. Banjir setinggi 40 sentimeter itu membuat akses hampir terputus.

Sejumlah pengendara pun nekat mendorong sepeda motornya melintasi kawasan tersebut. Jalan itu cuma bisa dilalui oleh kendaraan besar, seperti bus.

Sebelumnya, Kepala Pengendalian Banjir BPBD Rahmat Basuki mengatakan, Jakarta sudah layak berstatus darurat banjir. Hal itu berdasarkan luas wilayah banjir yang mulai mengganggu aktivitas perekonomian dan pemerintahan.

Namun, sampai saat ini status itu belum ditetapkan karena merupakan wewenang dari Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Nur Azizah
Editor : Desy Afrianti