Mimpi Menkominfo, Indonesia Cukup 4 Operator - Kompas.com
Senin, 8 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Mimpi Menkominfo, Indonesia Cukup 4 Operator

Kamis, 5 Februari 2015 | 20:26 WIB
Oik Yusuf/KOMPAS.com
Menkominfo Rudiantara (kanan) dan CEO KOMPAS.com Edi Taslim membahas masalah internet Indonesia, pemblokiran konten porno, dan jurnalis warga dalam acara KompasianaTV yang disiarkan langsung dari studio KompasTV di mal fX Jakarta, Kamis (5/2/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara bermimpi bahwa hanya ada empat operator telekomunikasi di Tanah Air. Dia membayangkan bahwa dengan jumlah tersebut, kualitas layanan telekomunikasi yang diberikan akan lebih baik.

Saat ini, di Indonesia secara total terdapat tujuh operator layanan telekomunikasi. Operator-operator tersebut adalah Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Hutchinson Tri, Telkom, Smartfren, dan Esia.

Pada satu sisi, jumlah tersebut dipandang baik karena bisa memberikan lebih banyak pilihan pada pengguna jaringan. Tetapi, di sisi lain, Rudiantara menyoroti perang harga dan potensi para operator untuk mengorbankan kualitas jaringannya.

"Sekarang terlalu banyak pemainnya. Masalahnya mereka berlomba-lomba, tapi perang harga, yang dikorbankan adalah kualitas," terang Rudiantara dalam acara Kompasiana TV, yang disiarkan langsung dari Studio Kompas TV, Mal fX Sudirman, Jakarta, Kamis (5/2/2015).

"Sekarang ada tujuh operatornya, saya bermimpi sih maksimal empat," imbuh pria yang biasa disapa Chief RA tersebut.

Untuk menuju perampingan jumlah operator tersebut, Menkominfo mewacanakan konsolidasi. Rudiantara sendiri mengatakan, "Saya selalu mendorong konsolidasi."

Pernyataan tersebut dikatakan Rudiantara saat ditanya mengenai wacana konsolidasi operator telekomunikasi seusai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR/MPR RI bersama Komisi 1 DPR RI beberapa waktu lalu.

Pada RDP tersebut, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Muhammad Budi Setiawan mengatakan pendapat serupa. "Konsolidasi itu ya kita dorong, misalnya seperti XL dengan Axis," ujarnya.

Budi mengilustrasikan, "Kalau nanti (frekuensi yang digunakan operator) sudah tertata rapi, sudah berdampingan, sudah rapi dua-duanya, selanjutnya adalah bagaimana kalau kawin?"

Peristiwa XL dan Axis yang dimaksud Budi adalah soal konsolidasi kedua operator telekomunikasi tersebut pasca-penataan jaringan 3G beberapa waktu lalu.

"Sekarang kan kalau sudah rapi, sudah ditata, itu mendorong (peristiwa) seperti yang 3G. XL sama Axis tadinya enggak ada pembicaraan, tapi ketika mereka berdekatan dan sudah rapi, eh, kawin mereka. Praktik itu juga biasa dilakukan di internasional," terang Budi.

Saat ini, penataan Kemenkominfo menjelang penataan kanal frekuensi 1.800 MHz yang akan digunakan untuk 4G. Mereka mengatakan telah mencapai kata sepakat dengan Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) untuk menata kanal frekuensi tersebut dengan urutan: XL-Hutchinson Tri-Indosat-Telkomsel.

Selain itu, terdapat juga kabar yang menyebutkan bahwa akan terjadi merger antara dua operator yang ada dalam urutan penataan jaringan pita lebar itu.
Penulis: Yoga Hastyadi Widiartanto
Editor : Wicak Hidayat