Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..
KOMPAS.com — Wacana Perdana Menteri Inggis David Cameron untuk menutup semua media sosial yang tak bisa dimata-matai pemerintah tampaknya sejalan dengan pikiran Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
Walau bukan dengan cara ekstrem, Obama juga merasa pemerintah perlu mendapat "privilege" untuk mengakses media sosial rakyatnya.
Dilansir KompasTekno dari TheHill, Minggu (18/1/2015), Obama telah berdiskusi dengan Cameron untuk membentuk suatu perusahaan teknologi yang memungkinkan pemerintah untuk melacak komunikasi jaringan teroris lewat media sosial.
"Media sosial dan internet adalah media komunikasi utama jaringan teroris," kata Obama pada konferensi pers seusai pertemuan dengan Cameron.
Menurut Presiden AS petahana tersebut, wacana untuk mengakses media sosial di AS perlu diimplementasikan dalam sebuah regulasi yang jelas.
Dalam kesempatan yang sama, Obama juga menyuarakan dukungannya terhadap Cameron atas kekhawatiran PM tersebut dengan berkembangnya tren di perusahaan-perusahaan teknologi atas privasi pelanggan dalam mengakses media sosial atau instant messaging.
Penulis | : Fatimah Kartini Bohang |
Editor | : Wicak Hidayat |
Sumber | : TheHill |