Kaleidoskop 2016

KOMPAS.com - Twitter sedang mengekspansi ruang lingkupnya menjadi lebih luas. Tak hanya sekadar berperan meramaikan ekosistem media sosial, Twitter juga mengajak para netizen untuk membuat perusahaan rintisan digital atau startup, pada ranah pembuatan aplikasi.

Setelah meluncurkan "Fabric Programming Kits", sebuah aplikasi untuk mempermudah netizen membangun aplikasi, Twitter juga membuat acara "Flock". Acara tersebut berbentuk roadshow keliling dunia untuk mengadakan seminar terkait pengembangan aplikasi.

Yang paling baru dari rangkaian upaya Twitter untuk mendorong pertumbuhan startup, sebagaimana dilaporkan Engadget dan dikutip KompasTekno, Kamis (15/1/2015),  adalah meluncurkan Hatch, sebuah kontes bagi para pendiri startup.

Pemenang kontes berhak mendapat dana hibah 25 dolar AS atau sekitar Rp 300 juta. Sedangkan juara kedua akan mendapat kredit iklan untuk mempromosikan aplikasinya di Twitter. Selain itu, juara kedua juga berkesempatan berbincang secara personal dengan para eksekutif Twitter.

Lomba tersebut dimulai hari Kamis ini dan finalis akan diumumkan pada 22 Juni mendatang.

Strategi Twitter mengadakan lomba bagi pembuat startup ini, menurut sumber dari Engadget, sulit diklaim sebagai langkah efektif atau sebaliknya. Alasannya, lomba tersebut hanya merangkul startup yang menggunakan aplikasi Fabric, sehingga tidak memberi kesempatan kepada semua pendiri startup.

Lebih lanjut, Twitter belum menjabarkan kesepakatan dengan para pengembang aplikasi yang menang. Apakah selamanya pengembang akan berada di bawah bayang-bayang Twitter atau dapat berkembang secara mandiri?

Selain itu, beberapa anggapan juga menduga Hatch dan Flock dibuat untuk mendorong kunjungan netizen ke situs Twitter. Belum ada tanggapan dari pihak Twitter atas dugaan ini.