KOMPAS.com - Perusahaan peranti lunak
Microsoft mengatakan telah membebaskan setidaknya 4,7 juta komputer pribadi yang terinfeksi program jahat yang tergolong paling berbahaya, Bladabindi dan Jenxcus.
Program jahat tersebut diprediksi dikembangkan dan disebar oleh peretas di Kuwait dan Aljazair. Program ini banyak menginfeksi komputer di India, Pakistan,
Mesir,
Brasil, Aljazair, dan
Meksiko.
Richard Boscovich Domingues dari Unit Kejahatan Digital
Microsoft, Kamis (10/7/2014), mengatakan pihaknya bakal membantu penyedia jasa internet dan pemerintah untuk menghapus program jahat.
"Korban saat ini tidak menyadari bahwa mereka terinfeksi," kata Boscovich seperti dikutip dari
Reuters.
Bladabindi dan Jenxcus dapat mencuri data hingga menyadap percakapan pengguna komputer yang terinfeksi. Sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran program jahat ini,
Microsoft akan mencegat lalu lintas internet menuju server mereka di Reno, Nevada.
Operasi penyelamatan komputer dari program jahat Bladabindi dan Jenxcus dimulai pada 30 Juni di bawah perintah pengadilan federal di Nevada,
Amerika Serikat.