iMessage Tak Mau Kirim Pesan, Apple Dituntut - Kompas.com
Jumat, 5 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

iMessage Tak Mau Kirim Pesan, Apple Dituntut

Selasa, 20 Mei 2014 | 17:58 WIB
Apple Ilustrasi iMessage

KOMPAS.com - Ada bug aneh di aplikasi iMessage milik iPhone. Aplikasi yang bisa mengirim teks dalam format instant message (iMessage) dan SMS ini tak mau mengirim pesan ke pengguna iPhone yang beralih ke Android.

iMessage seharusnya mengirim pesan dalam bentuk SMS ke ponsel lain yang tidak menggunakan sistem operasi Apple. Namun aplikasi ini rupanya tidak bisa mengenali apabila (nomer ponsel) seseorang dalam daftar kontak sudah tak memakai iPhone lagi.

Teks pun dikirim dalam format pesan instan iMessage sehingga tak diterima oleh ponsel tujuan yang memang tidak memiliki aplikasi itu, meski pada ponsel pengirim terdapat status "delivered".

Akibat masalah pengiriman pesan ini, seorang perempuan warga Amerika Serikat yang merasa dirugikan melayangkan gugatan hukum class-action terhadap Apple.

Sebagaimana dilaporkan The Inquirer, perempuan bernama Adrienne Moore yang beralih dari iPhone ke perangkat Samsung tersebut menuding bahwa Apple sengaja tak mau memperbaiki bug iMessage untuk mencegah pengguna iPhone berpindah ke smartphone lain.

"Apple tak mengungkapkan bahwa pengguna akan mengalami gangguan apabila berpindah ke perangkat selain yang menjalankan sistem operasi Apple. Tuntutan ini didasarkan pada gangguan kontrak dan hukum persaingan tidak sehat," tulis Moore dalam gugatan yang diajukan lewat pengadilan San Jose itu.

Apple belum berkomentar mengenai gugatan hukum yang dilayangkan oleh Moore.

Produsen gadget ini minggu lalu telah mengakui adanya bug pada iMessage yang telah dikeluhkan pengguna sejak 2011. Namun, Apple mengatakan "tidak tahu" cara untuk memperbaikinya. Karena permasalahan berada pada tingkat device, pengguna tak punya pilihan lain kecuali menunggu solusi dari Apple.

Penulis: Oik Yusuf
Editor : Wicak Hidayat
Sumber: The Inquirer