Larangan Merokok Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke? - Kompas.com
Selasa, 9 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Larangan Merokok Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke?

Jumat, 28 Maret 2014 | 17:30 WIB
Shutterstock Ilustrasi

KOMPAS.com - Merokok diketahui memiliki dampak yang negatif bagi kesehatan jantung. Larangan merokok pun dinilai dapat mengurangi risiko penyakit tersebut. Sebuah studi baru menemukan, perawatan rumah sakit untuk penyakit jantung dan stroke menurun tajam di Michigan setelah pemerintah memberlakukan larangan merokok dalam bar dan restoran.

Kendati demikian, para peneliti tidak mengatakan bahwa larangan merokok berdampak secara langsung pada penurunan perawatan di rumah sakit. Ini karena adanya faktor lain yang mempengaruhi penurunan.

Hingga kini para peneliti mencatat, larangan merokok ikut mempengaruhi laju perawatan di rumah sakit. Larangan merokok memiliki dampak pada penurunan pada jumlah orang yang dirawat karena penyakit jantung dan stroke.

Di tahun 2010, Michigan melarang aktivitas merokok di tempat kerja, termasuk di bar dan restoran. Para peneliti kemudian menganalisis statistik dari perawatan di rumah sakit satu tahun sebelum dan sesudah larangan tersebut. Mereka menemukan, laju perawatan di rumah sakit menurun dua persen dari 65.329 ke 64.002. Laju kematian pun menurun.

Penulis studi belum bisa memastikan faktor lain yang ikut berkontribusi menurunkan angka ini. Namun mereka percaya, hubungan tersebut pasti ada.

"Larangan merokok dalam ruangan belum berlaku secara nasional, padahal aturan tersebut dapat memperbaiki kesehatan masyarakat dan berpotensi menekan pembiayaan kesehatan," ujar ketua studi Sourabh Aggarwal, dokter residen dari departemen kedokteran internal di Western Michigan University School of Medicine.

Menurutnya, perawatan kesehatan tidak hanya ada di tingkat individual, tetapi perlu diaplikasikan secara luas. Peraturan terkait kesehatan masyarakat perlu diimplementasikan pada tingkat yang tertinggi.

Penulis: Unoviana Kartika
Editor : Wardah Fajri
Sumber: HEALTHDAY