KOMPAS.com —
Google dikabarkan sempat sangat tertarik membeli WhatsApp. Bahkan, saat detik-detik terakhir akuisisi WhatsApp oleh
Facebook,
Google masih berusaha menggagalkan kesepakatan tersebut. Benarkah
Google melakukan hal itu?
Senior Vice President
Google, Sundar Pichai, membantah pihaknya pernah menawar WhatsApp. Tawaran
Google kepada WhatsApp sebesar 10 miliar
dollar AS juga disebut "tidak benar".
"Kami tidak pernah membuat tawaran mengakuisisi mereka," kata Pichai saat diwawancarai
The Telegraph, Rabu (26/2/2014).
Pada masa lalu, Pichai mengakui
Google pernah terlibat pembicaraan dengan WhatsApp. Namun, pembicaraan itu bukan tawaran akuisisi, melainkan tawaran kerja sama. Pichai mengakui WhatsApp merupakan layanan yang menarik.
Laporan sebelumnya mewartakan,
Google telah melakukan negosiasi dengan WhatsApp sejak setahun terakhir. Pembicaraan ini bahkan melibatkan CEO
Google Larry Page yang menjamin WhatsApp akan tetap beroperasi secara mandiri walaupun berada di bawah payung
Google.
Google juga dilaporkan telah memberi jutaan
dollar AS kepada WhatsApp. Uang yang bisa disebut sebagai "uang hak pemberitahuan" itu menjamin
Google akan mendapat pemberitahuan jika WhatsApp terlibat pembicaraan akuisisi dengan perusahaan lain.
CEO WhatsApp, Jan Koum, ternyata tidak menerima rayuan
Google. Ia lebih memilih
Facebook karena dinilai memiliki "kesamaan visi". Tawaran
Facebook termasuk mengangkat Koum masuk dalam jajaran direksi perusahaan.
Pada 19 Februari 2014,
Facebook mengumumkan mereka telah mengakuisisi WhatsApp senilai 19 miliar
dollar AS (sekitar Rp 223 triliun). Pembayaran tersebut tidak sepenuhnya berupa uang tunai.
Facebook akan menggelontorkan dana sebesar 16 miliar
dollar AS, yang terdiri dari 12 miliar
dollar AS saham
Facebook dan 4 miliar
dollar AS dalam bentuk uang tunai.
Facebook juga memberi 3 miliar
dollar AS saham terbatas untuk pendiri dan karyawan WhatsApp yang akan diberikan selama empat tahun setelah akuisisi tersebut selesai.