Sony Patenkan Teknologi Rambut Palsu Pintar - Kompas.com
Jumat, 5 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Sony Patenkan Teknologi Rambut Palsu Pintar

Senin, 2 Desember 2013 | 09:32 WIB

Sony mematenkan konsep smart wig.
KOMPAS.com — Saat berbicara tentang wearable gadget, yang terlintas di benak kita pada umumnya adalah jam tangan, kacamata, armband, dan sebagainya. Namun sempatkah terpikir di benak Anda sebuah rambut palsu (wig) pintar?

Sony baru-baru ini mematenkan teknologi rambut palsu pintar (SmartWig) ciptaannya. Menurut Sony, SmartWig berfungsi sebagai alat bantu navigasi, menggeser halaman slide saat presentasi hanya dengan menggerakkan alis, serta mengoleksi informasi kesehatan seperti tekanan darah dan sebagainya.

Selain itu, Sony juga mengatakan bahwa SmartWig bisa memproses data dan berkomunikasi secara nirkabel dengan perangkat lain.

"Wearable gadget sangat menjanjikan dan akan terus tumbuh dua tahun ke depan," ujar analis dari firma Frost & Sullivan, Andrew Milroy, seperti dikutip dari BBC, Jumat (29/11/2013). "Sony, yang sedang berusaha mengembalikan kejayaannya, tentunya ingin berperan banyak di sektor ini," imbuh Milroy.

Menurut Sony, selain memiliki kelebihan dibanding perangkat komputerisasi wearable lainnya, SmartWig juga nyaman dipakai. Perusahaan Jepang ini mengatakan, SmartWig bisa dibuat dari bahan rambut kuda, manusia, wol, bulu angsa, dan sebagainya.

Sony yakin bahwa SmartWig akan sangat populer karena bisa digunakan sebagai aksesori teknis yang pintar sekaligus fashionable.

Dengan sensor yang disembunyikan di balik rambut, Sony mengatakan bahwa SmartWig bisa menjadi alat bantu bagi penyandang tunanetra. Kamera video kecil yang ditanamkan juga bisa membantu memberikan informasi lokasi bagi pemakainya.

SmartWig rencananya bisa terhubung dengan gadget pintar lain, seperti kacamata dan smartphone. Kedua perangkat ini bisa mengirim perintah ke pemakai wig melalui jaringan, dan menavigasi pemakainya dengan memberikan perintah berupa kode getaran.

"Navigasi yang berbasis motor penggetar sudah lama diperkenalkan, tetapi belum ada yang mengintegrasikan dengan sebuah wig," tutur juru bicara Sony.

Selain fungsi navigasi, Sony juga menargetkan agar SmartWig bisa digunakan di sektor lain, seperti industri game, kesehatan, dan perkantoran.

Penulis: Reska K. Nistanto
Editor : Aditya Panji
Sumber: BBC