New York Stock Exchange (NYSE) mengatakan uji coba penjualan saham Twitter sukses, seiring upaya mereka mengantisipasi masalah teknis yang sempat mengganggu penjualan saham
Facebook di Nasdaq.
Simulasi aksi jual dan beli saham di bursa pada Sabtu (26/10/2013) kemarin bermaksud untuk membersihkan gangguan teknis yang mungkin dihadapi ketika saham ditawarkan pertama kalinya.
Twitter akan menjadi perusahaan teknologi terbesar yang menjadi perusahaan terbuka setelah
Facebook.
Diperkirakan, perdagangan saham akan dimulai pada awal November mendatang.
Seperti diketahui sebelumnya, pada Mei perdagangan perdana saham
Facebook di Nasdaq sempat terganggu karena masalah teknis.
Gangguan ini menyebabkan investor tidak tahu apakah penjualan atau pembelian yang dilakukan sukses atau tidak.
Nasdaq kemudian didenda 10 juta
dollar AS atau sekitar Rp 110 miliar oleh regulator Securities and Exchange Commission karena masalah itu.
"Layanan kelas dunia"New York Stock Exchange tampaknya ingin menghindari masalah ini.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara NYSE mengatakan: "Uji coba sistem berlangsung sukses, dan kami berterima kasih kepada perusahaan yang memilih untuk ikut berpartisipasi.
"Kami sangat sistematis dalam merencanakan Klik penawaran perdana saham (IPO) Twitter, dan kami bekerja sama dengan industri untuk menjamin layanan kelas dunia bagi Twitter, investor retail, dan semua pihak terkait."
Pekan lalu, Twitter mengatakan pihaknya berencana untuk menjual 70 juta saham dengan harga 17
dollar AS hingga 20
dollar AS per saham sehingga dapat menggalang dana hingga 1,4 miliar
dollar AS.
Menurut dokumen IPO, Twitter sekarang memiliki 218 pengguna aktif bulanan dan 500 juta
tweet per hari.
Namun, besarnya jumlah pengguna dan
tweet ini belum menghasilkan keuntungan nyata.
Twitter mencatat rugi 69 juta
dollar AS pada semester pertama 2013 dengan penghasilan mencapai 254 juta
dollar AS.