Jokowi: Mobil Murah? Ndak, Ndak... - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Jokowi: Mobil Murah? Ndak, Ndak...

Kamis, 19 September 2013 | 21:40 WIB
KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali mengunjungi Pasar Blok G Tanah Abang, Jumat (23/8/2013).
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan, pemerintah DKI Jakarta melakukan berbagai upaya untuk menarik pembeli berbelanja di Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Blok G adalah tempat relokasi pedagang kaki lima yang semula berjualan di pinggir jalan.

Saat memberikan kuliah umum di Soegeng Sarjadi School of Government (SSCG), Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta, Kamis (19/9/2013) malam, Jokowi bercerita, persoalan relokasi pedagang kaki lima di Tanah Abang belum selesai. Setelah para pedagang masuk ke dalam pasar, persoalan selanjutnya adalah keluhan soal sepinya pembeli.

Untuk itu, kata dia, Pemprov DKI Jakarta kini tengah mengupayakan penambahan berbagai fasilitas di dalam Blok G agar pembeli nyaman datang ke sana. "Kita beruntung, wong banyak yang bantu. Misalnya Bank Indonesia, gaet bank untuk bangun ATM di situ. Sudah gitu lantai satu mau dibantu dirombak jadi food court supaya ramai," ujarnya.

Untuk menambah daya tarik, Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan hadiah menarik bagi para pengunjung. Tidak tanggung-tanggung, hadiahnya adalah mobil dan motor. "Sampai saya kasih motor dan mobil juga di Blok G buat pembeli supaya ramai. Mobilnya cukup mahal itu, sekitar Rp 200 juta," lanjut Jokowi.

Salah seorang peserta kuliah umum tiba-tiba menyeletuk, "Pakai mobil murah enggak, Pak?"

"mobil murah? ndak, ndak, ndak, ndak," jawab Jokowi sambil tertawa.

Jawaban Jokowi sontak membuat semua peserta kuliah umum di ruangan itu tertawa. Tepuk tangan lalu bergemuruh di dalam ruangan. 

Jokowi memang diketahui tidak senang dengan kebijakan pemerintah pusat soal mobil murah. Ia menyatakan dengan terus terang bahwa kebijakan itu tidak tepat. Menurutnya, yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah transportasi yang nyaman, aman, dan murah. Transportasi itu harus disediakan oleh pemerintah. Dengan demikian, persoalan polusi udara maupun kemacetan lalu lintas dapat terselesaikan dengan cepat dan tepat. Jokowi yakin, kebijakan mobil murah hanya akan membuat jalan-jalan di kota besar semakin macet. 

Kuliah umum di SSCG diselenggarakan dalam rangkaian ulang tahun keempat institusi tersebut. Acara dihadiri sejumlah tokoh masyarakat di antaranya Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi, pemerhati anak Seto Mulyadi, dan pemilik Mustika Ratu Mooryati Sudibyo.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor : Heru Margianto