KOMPAS.com —
Google tidak jadi memilih nama "Key Lime Pie" untuk
Android versi terbaru. Perusahaan lebih memilih nama "KitKat" untuk sistem operasi
Android versi 4.4.
Keputusan pemakaian nama merek dagang produk makanan cokelat itu dipandang beberapa pihak sebagai kudeta pemasaran perusahaan Nestle yang dikenal sebagai produsen produk makanan dan minuman.
Namun,
Google membantah anggapan itu dan menyatakan bahwa tidak ada pihak yang memberi bayaran atas keputusan ini.
"Ini bukan soal uang, perubahan, kesepakatan," kata Direktur Kemitraan
Android di
Google, John Lagerling, kepada
BBC, Selasa (3/9/2013). Sebaliknya, dia menegaskan, ide ini sepenuhnya dilakukan untuk sesuatu yang menyenangkan dan tak terduga.
Simon Myers, seorang pakar dan konsultan pemasaran, memperingatkan bahwa ada potensi saling menjatuhkan dalam kesepakatan yang dilakukan
Google dan Nestle. "Jika merek Anda terhubung dengan yang lain, Anda pasti menjadi terkait dengan merek lain, baik maupun buruk," tutur Myers.
Jika suatu merek punya masalah reputasi, maka pemilik merek yang lain akan terpengaruh nama baiknya.
Sebagai perusahaan pemberi layanan internet dan perangkat lunak,
Google tidak lepas dari bermacam kontroversi, mulai dari isu privasi sampai sengketa paten.
Android sendiri disebut Pemerintah AS sebagai sistem operasi yang banyak dijangkiti program jahat dibandingkan sistem operasi lain.
Sementara Nestle sempat menghadapi kritik pada masa lalu ketika perusahaan mempromosikan susuk bubuk untuk bayi di negara-negara berkembang.
Selamat tinggal Key Lime Pie, selamat datang KitKatRumor yang beredar selama ini memang mengindikasikan bahwa
Android versi berikutnya akan menggunakan nama dengan huruf depan "K". Nah, nama yang selama ini disebut-sebut adalah Key Lime Pie. Bahkan, para karyawan
Google sudah terbiasa menggunakan nama Key Lime Pie untuk menyebut
Android terbaru.
Akan tetapi, Lagerling berkisah, nama itu tidak jadi digunakan setelah perusahaan menyadari bahwa sangat sedikit orang yang benar-benar tahu rasa Key Lime Pie.
"Salah satu makanan ringan yang kita simpan di dapur kantor untuk menemani para pemrogram kami bekerja hingga larut malam adalah KitKat. Dan, seseorang berkata, 'Hai, kenapa kita tidak menyebutnya KitKat'."
Setelah ide itu terlintas, Lagerling mengaku
Google segera menghubungi pihak Nestle. Keesokan harinya, perusahaan asal Swiss itu mengundang tim
Google Android dalam konferensi panggilan telepon. Nestle menyatakan kesediaannya dalam waktu 24 jam kemudian.
"Terus terang, kami memutuskan dalam waktu satu jam untuk mengatakan mari kita lakukan ini," tegas Kepala Pemasaran Nestle, Patrice Bula, kepada
BBC.
Dia mengakui ada risiko merek dagang KitKat akan tercoreng atau bahkan rusak jika sistem operasi
Android versi 4.4 ini didapati ada gangguan atau rentan terhadap program jahat. "Mungkin saya akan dipecat," kata Bula dengan nada bercanda.
Bagi Nestle, ini merupakan cara baru dalam berkomunikasi ketimbang harus melakukan pemasaran dengan cara-cara tradisional.
Para eksekutif kedua perusahaan ternyata menggelar pertemuan rahasia untuk membicarakan rencana kerja sama ketika acara Mobile World Congress (MWC) di
Barcelona, Spanyol, pada Februari 2013. Hingga akhirnya, terciptalah maskot
Android berwarna coklat dengan logo KitKat di dadanya.
"Menjaga rahasia adalah penting untuk strategi
Google. Benar-benar tidak bocor," tukas Bula.
Sekarang, Nestle berencana membagikan lebih dari 50 juta cokelat dengan bentuk maskot
Android KitKat ke toko-toko di 19 negara, termasuk
Inggris,
Amerika Serikat,
Brasil, India,
Jepang, dan
Rusia.
Patung maskot
Android KitKat saat ini terpampang di kantor pusat
Google di Mountain View, California, AS. Banyak karyawan
Google yang terkejut dengan patung tersebut dan baru mengetahui bahwa kode nama
Android 4.4 adalah KitKat.
"Saya pikir ini menjadi kejutan besar bagi banyak orang, termasuk Googler (karyawan
Google)," tutup Kagerling.
Asal-muasal AndroidSistem operasi
mobile Android pertama kali diciptakan oleh perusahaan
Android Inc, yang berkantor di Palo Alto, California. Mereka membangun
Android dengan inti program (kernel) Linux.
Google kemudian membeli semua saham
Android Inc pada Agustus 2005. Para pendiri
Android pun akhirnya bekerja untuk
Google, seperti Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White.
Google mulai serius mengembangkan
Android untuk masuk ke pasar perangkat
mobile global dengan merilis
Android versi 1.1 pada Maret 2009.
Android boleh diadopsi oleh para produsen perangkat
mobile. Bahkan, kini ia diadopsi oleh perangkat kamera dan televisi.
Google pun merilis kode sumber
(source code) Android untuk pengembang aplikasi dan menyediakan toko aplikasi
online Google Play Store (dahulu bernama
Android Market).
Dua bulan kemudian,
Google merilis
Android versi 1.5 dengan kode nama "Cupcake". Dari sinilah dimulai kode nama
Android berdasarkan nama kue atau makanan penutup dan sesuai urutan abjad yang dimulai dari huruf C.
Berikut adalah versi dan kode nama
Android dari masa ke masa:
-
Android versi 1.1
-
Android versi 1.5 (Cupcake)
-
Android versi 1.6 (Donut)
-
Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
-
Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
-
Android versi 2.3 (Gingerbread)
-
Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
-
Android versi 4.0 (Ice Cream Sandwich)
-
Android versi 4.1/4.2/4.3 (Jelly Bean)
- Adnroid verso 4.4 (KitKat)