Asyik, WhatsApp Kini Gratis di iPhone - Kompas.com
Rabu, 3 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Asyik, WhatsApp Kini Gratis di iPhone

Rabu, 17 Juli 2013 | 10:51 WIB

Logo WhatsApp.
KOMPAS.com — Ada berita gembira untuk para pengguna iPhone. Aplikasi WhatsApp yang sebelumnya berbayar kini digratiskan. Sebelumnya, pengguna iPhone harus membayar Rp 9.500 tiap tahun untuk menggunakan aplikasi chatting multiplatform ini.

Penawaran WhatsApp di iPhone gratis ini untuk pengguna baru dan hanya berlaku selama satu tahun pertama. Selanjutnya pengguna akan dikenai biaya Rp 9.500 per tahun.

Sedang, bagi pengguna yang sebelumnya sudah membeli aplikasi ini justru mendapat hadiah yang tak dikira-kira dari WhatsApp. Aplikasi yang telah dibeli tersebut bisa digunakan selama-lamanya tanpa harus membayar biaya tahunan lagi.

Hal ini berarti WhatsApp kini gratis pada tahun pertama di semua platform. Pengguna Android, BlackBerry, Nokia S40, dan Windows Phone sejak awal telah menikmati WhatsApp gratis setahun.

Meski harganya sangat murah, kabar ini bagi sebagian pengguna iPhone sangatlah melegakan. Sebab, membayar atau membeli WhatsApp di iPhone harus menggunakan kartu kredit. Yang menjadi masalah, tak semua pengguna iPhone memiliki kartu kredit.

Selain mengumumkan pembebasan biaya untuk pengguna iPhone, WhatsApp juga merilis versi barunya untuk iOS.

Pada versi terbaru, 2.10.1, WhatsApp menambahkan beberapa fitur baru. Pengguna iPhone kini bisa mengirim beberapa foto sekaligus dalam satu pesan dan mem-backup arsip percakapan ke iCloud.

WhatsApp merupakan salah satu aplikasi messaging pertama yang hadir di pasaran aplikasi. Saat ini, seperti dikutip dari Forbes, WhatsApp menduduki posisi keenam aplikasi terpopuler sepanjang masa.

WhatsApp dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami pertumbuhan dari segi jumlah pengguna dan volume pesan yang diproses. Perusahaan ini minggu lalu mengumumkan telah memiliki 250 juta pengguna dan memproses 27 miliar pesan setiap hari secara global.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Aditya Panji
Editor : Reza Wahyudi
Sumber: Forbes